Download aplikasi berita TribunX di Play Store atau App Store untuk dapatkan pengalaman baru
TRIBUNJAKARTA.COM - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi blak-blakan mengungkap alasan kenapa dana hibah pemprov ke yayasan keagamaan disetop sementara.
Dana hibah yang biasanya diberikan Pemprov Jabar ini adalah untuk yayasan untuk membantu madrasah dan pesantren.
Namun Kang Dedi Mulyadi (KDM) sementara ini telah menyetop hibah bantuan itu karena adanya permasalahan.
Baca: Dedi Mulyadi Murka Dana Hibah Yayasan Pesantren Ditilep, Pemprov Beri Rp 2 M Cuma Cair Rp 15 Juta
Rupanya banyak dana hibah Pemprov Jabar yang mencapai ratusan Miliar Rupiah dipotong.
Sehingga ketika pihak pesantren menerima dana hibah itu, mereka hanya menerima bantuan yang jauh lebih sedikit dibanding angka sebenarnya yang diberikan Pemprov.
Hal ini Dedi ungkapkan secara blak-blakan ketika melakukan pertemuan dengan para pejabat Kementrian Agama (Kemenag).
Momen ini KDM unggah di media sosial pribadinya pada Jumat (25/4/2025).
Baca: Diultimatum Hercules, Ini Alasan Dedi Mulyadi Tak Mau Bubarkan Ormas GRIB Jaya
Dedi mengatakan dari yang pernah terjadi sebelumnya, penerima dana hibah Pemprov Jabar selalu yayasan tertentu.
Mereka adalah yayasan yang punya akses politik dan yang punya akses ke gubernur.
Bahkan hal yang paling parah, ada yang sampai bikin yayasan palsu demi mendapat dana hibah dari Pemprov Jabar.
Menurut dia, ketika yayasan ini bercorak agama Islam, seharusnya jadi lembaga yang halalan dan toyiban.
Baca: Dedi Mulyadi Tak Gentar Meski Diancam akan Dibunuh dan Dibom: Untuk Warga, Saya Tidak Mundur!
Harus memberikan contoh yang baik jangan sampai seorang kyai dan ustaz sampai diperiksa, padahal dia tak tahu apa-apa.
Maka dari itu, kata Dedi, kini dia sedang mencari format baru terkait penyaluran dana hibah ke yayasan ini.
Karena ada yayasan keagamaan justru sikapnya bertentangan dengan agama. (*)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.