Download aplikasi berita TribunX di Play Store atau App Store untuk dapatkan pengalaman baru
TRIBUN-VIDEO.COM - Sejumlah 250 mantan pejabat dari badan intelijen Israel Mossad merilis petisi baru Minggu (14/4/2025) malam waktu setempat.
Petisi itu menyerukan diakhirinya segera perang di Gaza untuk memfasilitasi pembebasan semua sandera.
Petisi tersebut menambah gelombang perbedaan pendapat publik yang berkembang dalam lembaga keamanan Israel.
Sejak Kamis, setidaknya enam petisi telah ditandatangani oleh para prajurit cadangan, perwira pensiunan, dan veteran dari berbagai cabang militer Israel.
Menurut harian Yedioth Ahronoth, surat tersebut, diprakarsai oleh mantan perwira senior Mossad GailShorsh.
Baca: Jet Tempur Sigap Kawal Kedatangan Presiden Prabowo ke Yordania, Disambut Langsung Raja Abdullah II
Memuat tanda tangan tiga mantan kepala Mossad , yakni DannyYatom, EphraimHalevy dan TamirPardo serta puluhan kepala departemen dan wakil kepala departemen dalam lembaga tersebut.
Petisi ini yang kedua dalam kurun waktu 24 jam yang ditandatangani oleh mantan atau anggota pasukan keamanan Israel saat ini.
Sebelumnya pada hari Minggu, sekitar 200 dokter cadangan militer yang masih aktif juga menandatangani petisi yang menuntut diakhirinya perang dan pengembalian sandera yang ditawan di Gaza .
(Tribun-Video.com/aa.com.tr)
Over 250 former Israel i intelligence officers call for end to Gaza war, return of hostages
#MantanMatamataMossad #IsraelGaza #PetisiDesak #HakAsasiManusia #KeadaanDamai #KemanusiaanUntukSemua #KonflikBersenjata #PerdamaianBerlangsung #PolitikInternasional #SituasiKeamanan #SolidaritasGlobal #SuaraDamai #TekanKekerasaan #TuntutanGencatan
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.