Download aplikasi berita TribunX di Play Store atau App Store untuk dapatkan pengalaman baru
TRIBUN-VIDEO.COM - Kasus pemerkosaan yang dilakukan Dokter residen anestasi dari Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Priguna Anugerah (31) terhadap seorang keluarga pasien mengungkap sejumlah fakta baru.
Salah satu fakta aksi pemerkosaan ini dilakukan di Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung.
Baca: Modus Licik Dokter Residen Rudapaksa Keluarga Pasien, Bawa Korban ke Lantai 7 dengan Dalih Cek Darah
Dihimpun dari Tribunjabar pelaku melakukan aksi bejatnya di salah satu ruangan lantai 7 gedung RSHS pada pertengahan Maret 2025.
Kasus ini mencuat saat pertama kali terungkap ke publik setelah diunggah akun @ppdsgram pada Selasa (8/4/2025) malam.
Aksi pemerkosaan yang dilakukan dokter residen Universitas Padjadjaran (Unpad) juga disebut dengan memanfaatkan kondisi kritis ayah korban dengan dalih akan melakukan transfusi darah.
Baca: Sosok Priguna Anugerah Dokter PPDS Rudapaksa Keluarga Pasien, Modus Cek Darah Korban malah Dibius
"Pelaku kami amankan di apartemennya di Bandung. Bahkan, si pelaku ternyata sempat mau bunuh diri juga dengan memotong nadi di tangannya."
"Kami amankan pelaku pada 23 Maret 2025 setelah pelaku ketahuan. Dia sempat dirawat baru ditangkap," katanya.
Keterangan ini disampaikan oleh Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jabar, Surawan, Rabu (9/4/2025).
"Korban berusia 21 tahun sedangkan pelaku 31 tahun. Awal kejadian pukul 17.00 WIB, pelaku ini mau mentransfusi darah bapak korban karena kondisinya kritis, dan si pelaku meminta anaknya saja untuk melakukan transfusi," ujarnya, Rabu (9/4/2025).
Baca: Penjaga Vila di Pasuruan Tewas Bersimbah Darah di Kandang Ayam, Dibunuh Teman Usai Terlibat Cekcok
Priguna yang berdalih melakukan pemeriksaan golongan darah untuk keperluan transfusi dengan menyuntikkan cairan yang diduga mengandung obat bius ke tubuh korban hingga korban tidak sadarkan diri.
Beberapa jam korban siuman dan merasakan nyeri tidak hanya di bagian tangan bekas infus, tetapi juga di area kemaluan setelah divisum ditemukan cairan sperma pada kemaluannya.
Kasus ini telah ditangani Ditreskrimum Polda Jawa Barat dan telah melakukan penahanan terhadap pelaku pemerkosaan sejak (23/3/2025).
Sementara itu RSHS Bandung, langsung mengambil tindakan tegas dengan mencabut ijin prakteknya dan mengembalikan ke FK Unpad.
Baca: Dokter Residen Cabul Ingin Akhiri Hidup Usai Rudapaksa Anak Pasien, Kini Terancam Bui Belasan Tahun
"Langsung dia dikeluarkan dari ini. Berarti kalau dikeluarkan dari sini, dia tidak boleh lagi praktik di sini," kata Rachim saat dihubungi, Rabu (9/4/2025).
"Saya kembalikan ke FK. Kalau kata FK ini memang ini pelanggaran berat, itu terserah mereka," ujarnya.
Di sisi lain Universitas Padjajaran dan RSHS mengecam keras segala bentuk kekerasan, termasuk kekerasan seksual, yang terjadi di lingkungan pelayanan kesehatan dan akademik. (Tribun-Video.com/Tribunnews.com).
Baca juga berita terkait di sini
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul PENGECUT, Dokter PPDS yang Perkosa Keluarga Pasien di RSHS Berusaha Bunuh Diri, Ini Fakta-faktanya
# TRIBUNNEWS UPDATE # PPDS Unpad # pencabulan # cek darah
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.