Respons China seusai Palang Merahnya Ditembaki Junta Militer ketika Antar Bantuan Gempa di Myanmar

Editor: Tri Hantoro

Reporter: Agung Tri Laksono

Video Production: Ni'amu Shoim Assari Alfani

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TRIBUN-VIDEO.COM - Pemerintah China meminta pihak-pihak yang bertikai di Myanmar untuk berhenti membuat konflik.

Hal ini merespons penembakan yang dilakukan junta militer Myanmar terhadap Palang Merah China, Selasa (1/4/2025) malam.

Dalam pernyataan resminya, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Guo Jiakun menyebut Myanmar sebagai negara sahabat.

Setelah Myanmar dilanda gempa bumi 7,7 Magnitudo pekan lalu, China langsung meluncurkan respons darurat dengan operasi penyelamatan besar-besaran.

Namun, bantuan kemanusiaan yang dibawa Palang Merah China justru ditembaki saat berada di Kota Naung Cho.

Junta militer Myanmar mengaku bertanggung jawab atas kejadian tersebut, namun membantah telah menembak langsung ke kendaraan.

Jiakun menyebut, bantuan yang dibawa Palang Merah China kini sedang diangkut ke daerah-daerah yang dilanda bencana di Mandalay.

Ia pun memastikan tidak ada tim atau personel yang terkena tembakan.

Meski begitu, Jiakun mendesak semua pihak di Myanmar untuk memastikan keselamatan tim dari China dan negara-negara lain.

Hal ini bertujuan agar koridor logistik tetap dapat diakses sepenuhnya.

Sementara itu, laporan terbaru menunjukkan jumlah korban tewas akibat gempa Myanmar mencapai 3.085 jiwa.

"Kami sangat mendesak semua pihak di Myanmar untuk memastikan keselamatan dan keamanan penyelamat dan pasokan dari China dan negara-negara lain," kata Jiakun.

(Tribun-Video.com)

Baca: UPDATE Perang Gaza: Roket-roket Al-Quds Gempur Israel | Klinik UNRWA Terbakar, Dibom Jet IDF

Baca: Israel Bakal Bangum Koridor Kemanaan Baru di Gaza Demi Perkuat Kendali, Perluas Koridor Netzarim

#response #china #militer #palangmerah

Sumber: Tribunnews.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda