TRIBUN-VIDEO.COM - Junta militer disebut melancarkan serangan udara ke kota-kota seusai Myanmar dilanda gempa magnitudo 7,7.
Kini Junta militer disebut menghalangi bantuan untuk korban gempa Myanmar.
Dikutip dari The Guardian, hal itu disampaikan para dokter dan pelapor khusus PBB.
Mereka mengklaim Junta memblokir bantuan untuk korban gempa bumi.
Sementara badan-badan internasional mendesak akses tanpa batas terhadap bantuan kemanusiaan di negara yang dilanda konflik tersebut.
Dua dokter berbasis di Australia yang membantu mengoordinasikan bantuan ke korban gempa memberikan kesaksian.
Baca: Junta Tolak Gencatan Senjata Meski Korban Gempa Myanmar Meningkat, Khawatir Dimanfaatkan Oposisi
Baca: LIVE: Korban Tewas Gempa Myanmar Kini Capai 2179 Orang, Junta Militer Tolak Gencatan Senjata
Dr. Nang Win mengatakan Junta menghalangi bantuan darurat ke wilayah yang terdampak gempa paling parah yakni Mandalay dan Sagaing.
Ia menyebut sebagian besar bantuan tidak diberikan kepada orang-orang yang membutuhkan.
Nang Win menyebut bantuan itu disita oleh Junta militer.
Hal senada disampaikan Dr Tun Aung Shwe yang merupakan seorang dokter medis.
Ia mengatakan Junta militer memanfaatkan kendali atas pos pemeriksaan untuk memblokir obat-obatan ke korban gempa.
Pihaknya menyebut Junta memeriksa tim penyelamat yang hendak membantu korban lantaran curiga senjata dibawa masuk ke daerah dengan kedok pasokan bantuan.
(Tribun-Video.com)
Artikel ini telah tayang di The Guardian dengan judul Junta militer Myanmar dituduh menghalangi bantuan bagi korban gempa bumi saat serangan udara terus berlanjut
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.