Situasi Mencekam Suriah: Lebih dari 1.000 Orang Tewas dalam 2 Hari saat HTS & Loyalis Assad Bentrok

Editor: Panji Anggoro Putro

Reporter: sara dita

Video Production: Abdul Salim Maula Safari Thoyyib

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Download aplikasi berita TribunX di Play Store atau App Store untuk dapatkan pengalaman baru

TRIBUN-VIDEO.COM - Bentrokan terjadi antara pasukan keamanan Suriah dan pendukung setia Bashar Al Assad sejak Jumat (7/3/2025).

Selama dua hari bentrokan, sebanyak 1.018 orang tewas.

Baca: LIVE: Suriah Keos, 1.018 Orang Tewas dalam Bentrokan antara Pasukan Keamanan & Loyalis Assad

Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia pada Sabtu(8/3/2025) mengatakan korban termasuk 745 warga sipil.

Kemudian 125 anggota pasukan keamanan Suriah dan 148 pejuang yang setia kepada Assad.

Rami Abdulrahman, kepala observatorium, mengatakan pembunuhan yang meluas di Jableh, Baniyas, dan daerah sekitarnya di jantung wilayah Alawite Suriah.

Ini merupakan kekerasan terburuk selama bertahun-tahun dalam konflik sipil yang telah berlangsung selama 13 tahun.

Para korban termasuk wanita dan anak-anak dari minoritas Alawite.

Baca: Rangkuman Perang Ke-519: Yaman Ancam Lanjut Perang di Laut Merah, Medan Perang Suriah Membara Lagi

Pemerintah baru pada hari Kamis mulai menindak apa yang disebutnya sebagai pemberontakan yang baru lahir setelah penyergapan mematikan oleh militan yang terkait dengan pemerintah mantan presiden Assad.

Beberapa lusin anggota pasukan keamanan tewas dalam bentrokan hebat dengan militan.

Jumlah korban tewas dari pertempuran dua hari tersebut sangat bervariasi, dengan beberapa perkiraan menyebutkan jumlah korban tewas akhir bahkan bisa lebih tinggi.

Para pejabat telah mengakui adanya pelanggaran selama operasi tersebut.

Sumber Kementerian Pertahanan pada hari Sabtu mengatakan kepada media pemerintah bahwa semua jalan menuju pantai telah diblokir untuk menghentikan pelanggaran dan membantu memulihkan ketenangan.

Pasukan keamanan dikerahkan di jalan-jalan kota pesisir.

Baca: Medan Perang Suriah Mulai Membara, 162 Warga Sipil Tewas Dibunuh Diduga oleh Pasukan Rezim Baru

Sumber itu menambahkan bahwa komite darurat yang dibentuk untuk memantau pelanggaran akan merujuk siapa pun yang tidak mematuhi perintah komando militer ke pengadilan militer.

Skala kekerasan yang dilaporkan, yang mencakup laporan pembunuhan bergaya eksekusi terhadap puluhan pria Alawite di satu desa.

Dikutip dari The Guardian pada Minggu (9/3/2025), pertempuran dimulai pada Kamis (6/3/2025) setelah pasukan yang setia kepada rezim Assad yang digulingkan menyergap pasukan keamanan di Jableh, di provinsi pesisir Latakia.

Serangan terkoordinasi yang meluas itu merupakan tantangan terbesar bagi otoritas Islamis negara itu sejauh ini.

Bahkan terjadi tiga bulan setelah pasukan oposisi yang dipimpin oleh kelompok pemberontak Hayat Tahrir Al-Sham menggulingkan presiden Suriah Bashar Al Assad.

Untuk menghancurkan pemberontakan itu, pemerintah Suriah meminta bala bantuan, dengan ribuan pasukan berkumpul di pantai Suriah dari seluruh negeri.

Baca: Suriah Kembali Mencekam, 70 Orang Tewas akibat Bentrok Pasukan Pemerintah dengan Pendukung Assad

Meskipun pasuakn secara nominal berada di bawah naungan pemerintah Suriah yang baru, milisi masih bertahan, beberapa di antaranya telah terlibat dalam pelanggaran hak asasi manusia di masa lalu dan relatif tidak disiplin.

Pemerintah Suriah bersikeras bahwa "tindakan individu" menyebabkan terbunuhnya warga sipil dan mengatakan masuknya pasukan dalam jumlah besar ke pantai menyebabkan pelanggaran hak asasi manusia. (*)

Baca juga berita terkait di sini

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul 1.018 Orang Tewas dalam Bentrokan 2 Hari di Suriah

# TRIBUNNEWS UPDATE  # Suriah  # bentrokan  # perang  # HTS 
Sumber: Kompas.com
   #TRIBUNNEWS UPDATE   #Suriah   #perang   #bentrokan   #HTS
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda