Prabowo Didesak Copot Kapolri Gegara Terlalu Banyak Berpolitik, Pengamat Singgung Jokowi Persulit

Editor: Tri Hantoro

Reporter: Umi Wakhidah

Video Production: Fegi Sahita

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TRIBUN-VIDEO.COM - Presiden Prabowo Subianto didesak untuk mencopot Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

Desakan itu disampaikan oleh pengamat politik Ray Rangkuti pada Jumat (7/3).

Menurut Ray, Kapolri terlalu banyak terlibat dalam politik praktis.

Bahkan Ray menyebut Jenderal Listyo Sigit lebih berbakat berpolitik ketimbang mengemban jabatan sebagai aparat penegak hukum.

"Saya lihat, Pak Listyo ini bakat politiknya jauh lebih kuat dibandingkan bakat sebagai aparat penegak hukumnya. Oleh karena itu saya berharap presiden segera membebaskan Pak Listyo dari tugasnya sebagai Kapolri," kata Ray.

Baca: Di Depan Prabowo, Miliader AS Ray Dalio Blak-blakan, Sentil Korupsi & Birokrasi Tantangan Danantara

Baca: Prabowo Kenalkan Adiknya Hashim Djojohadikusumo ke Miliarder AS Ray Dalio: Bukan Salah Beliau

Ray mengaku telah mendesak Presiden Prabowo untuk mengevaluasi kinerja Kapolri.

Namun menurutnya evaluasi itu akan sulit terealisasi karena Kapolri dekat dengan Presiden ke-7 Joko Widodo.

Ray curiga jabatan Kapolri menjadi salah satu posisi yang dijadikan bahan kompromi Prabowo dan Jokowi.

Kecurigaan itu muncul lantaran Jenderal Listyo Sigit telah menjabat sebagai Kapolri selama hampir lima tahun.

"Artinya mungkin beberapa program Pak Jokowi mandek di era Prabowo tapi soal Kapolri masih tetap dijabat oleh Pak Sigit gitu ya," ucapnya. (Tribun-Video.com/Tribunnews.com)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judulĀ Pengamat Sebut Kapolri Banyak Terlibat Politik Praktis, Choirul Anam Kompolnas Berbeda Pandangan

#prabowosubianto #presidenprabowo #kapolri #listyosigit #politik

Sumber: Tribunnews.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda