Download aplikasi berita TribunX di Play Store atau App Store untuk dapatkan pengalaman baru
TRIBUN-VIDEO.COM - Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump tak terima mendengar para pemimpin Arab bersatu membangun Gaza pascaperang.
Pasalnya, rencana Trump bertentangan dengan rencana tersebut.
Yakni, Trump lebih berambisi untuk mengusir warga Palestina dari Gaza dan membangun "riviera" milik Amerika.
Diketahui, negara-negara Arab memprediksi rekonstruksi ulang Gaza pada tahap pertama yang memakan waktu dua tahun dengan biaya senilai $20 miliar.
Baca: Negara-negara Arab Setujui Rencana Mesir soal Rekonstruksi Gaza, Serukan PBB Kirim Pasukan Penjaga
Tahap itu meliputi pembangunan 200.000 unit rumah di kawasan tersebut.
Kemudian, tahap kedua akan memakan waktu dua setengah tahun.
Yakni, mencakup pembangunan 200.000 unit rumah lagi dan bandara di Gaza.
Diketahui, proses pembangunan secara total akan memakan waktu lima tahun dengan biaya keseluruhan rekonstruksi diprediksi senilai $53 miliar.
Terkait rencana tersebut, Donald Trump tegas menolak rencana para pemimpin Arab yang ingin membangun Gaza.
Baca: Demiliterisasi Gaza Jadi Syarat Israel Mau Lanjutkan Kesepakatan Gencatan Senjata, Hamas Menolak
Trump menekankan, tetap teguh pendirian pada visinya untuk pengusiran penduduk Palestina di Gaza.
Juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS, Brian Hughes menyebut, Trump berupaya membangun kembali Gaza hingga terbebas dari cengkeraman Hamas.
"Usulan saat ini tidak membahas kenyataan bahwa Gaza saat ini tidak dapat dihuni dan penduduknya tidak dapat hidup secara manusiawi di wilayah yang tertutup puing-puing dan persenjataan yang belum meledak," kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS, Brian Hughes.
"Presiden Trump tetap pada visinya untuk membangun kembali Gaza yang bebas dari Hamas," ungkap Hughes.
(Tribun-Video.com/Tribunnews.com)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Trump Tak Terima Negara-Negara Arab Bersatu Bangun Gaza, Sebut Wilayah Itu Tak Dapat Dihuni
# Amerika Serikat # Arab # Jalur Gaza # Donald Trump
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.