SEMARANG MENGGUGAT! Massa Lempari Kotoran Sapi ke Kantor Gubernur Jateng

Editor: Wening Cahya Mahardika

Video Production: Elvera Kumalasari

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Download aplikasi berita TribunX di Play Store atau App Store untuk dapatkan pengalaman baru

TRIBUN-VIDEO.COM - Massa yang terdiri dari ribuan mahasiswa menggelar aksi unjuk rasa di halaman Kantor Gubernur Jawa Tengah pada Selasa (18/2/2025) sejak pukul 14.30 WIB.

Mereka tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Kota Semarang 'Semarang Menggugat'.

Aksi unjuk rasa ini diwarnai pelemparan kotoran sapi ke gerbang kantor Gubernur Jawa Tengah sebagai bentuk protes.

Kejadian ini terjadi sekitar pukul 16.30 WIB, sore hari.

Massa juga membakar poster-poster dan kardus bekas minuman yang ada di sekitar lokasi.

Poster-poster tersebut sebelumnya mereka bawa sebagai simbol protes di mana isi seruannya yaitu 'Efisienshit, pangkas anggarannya, bunuh rakyatnya', 'Efisiensi Ngapusi Ndasmu #IndonesiaGelap' dan '2024: ok gas 2025.

Baca: Ricuh! Aksi Demo Ribuan Mahasiwa di Semarang Memanas, Gerbang Kantor Gubernur Dilempari Kotoran Sapi

"Ini sebagai simbolis bahwa tahi dan ampas bakaran pamflet dan banner MMT ini merupakan kebijakan pemerintah," kata Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Diponegoro (BEM Undip), Aufa Atha Ariq, Selasa.

Diketahui, aksi protes ini terbagi menjadi dua lokasi, yaitu di halaman Kantor Gubernur Jateng dan Balai Kota Semarang.

Massa melakukan unjuk rasa sebagai bentuk respons terhadap Instruksi Presiden (Inpres) nomor 1 tahun 2025 mengenai efisiensi anggaran, yang dinilai menyulitkan masyarakat.

Mereka menyoroti berbagai masalah dan kebijakan di awal pemerintahan.

Termasuk pemangkasan anggaran pendidikan, pelanggaran HAM oleh aparat kepolisian, dan kelangkaan elpiji subsidi tiga kg.

"Ini evaluasi dan akumulasi kemarahan dari kawan-kawan mahasiswa secara keseluruhan dari Semarang Raya melihat bagaimana efisiensi anggaran," jelas Aufa.

Mahasiswa-mahasiswa ini sangat menyayangkan sektor pendidikan tidak lagi menjadi prioritas.

Pasalnya, anak-anak muda khawatir akan terjadinya pemotongan anggaran beasiswa KIP-K, beasiswa Pendidikan Indonesia, dan beasiswa lainnya.

Meskipun pemerintah menyatakan tidak ada pemangkasan beasiswa KIP-K, belum ada jaminan konkret mengenai hal tersebut.

Massa aksi berunjuk rasa hingga pukul 18.30 WIB sebelum membubarkan diri setelah adzan.

Baca: Respons Prabowo soal Aksi Demo Besar Besaran Indonesia Gelap, Beri Perintah Tegas

9 Tuntutan di Balai Kota Semarang

Sementara itu, di lokasi lain tepatnya di depan Balai Kota Semarang, massa juga melakukan unjuk rasa.

Mahasiswa dari berbagai universitas di Semarang melakukan aksi demo untuk mengritik kebijakan pemerintahan yang dipimpin Presiden Prabowo Subianto dan Wakilnya Gibran Rakabuming Raka.

Saat bergeser ke depan kantor DPRD Kota Semarang, massa menyampaikan sembilan tuntutan.

Ketua Komisariat PMII UIN Walisongo, Muhammad Alvian Azizi, mengatakan ada sembilan tuntutan dari mahasiswa PMII.

Berikut sembilan poin tuntutannya.

1. Massa menolak kebijakan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 tentang Efisiensi Anggaran. Kebijakan efisiensi yang ditolak yakni kebijakan yang tidak berpihak kepada masyarakat dan berpotensi merugikan masa depan generasi penerus bangsa.

2. Mahasiswa meminta pemerintah mengevaluasi program makan bergizi gratis yang dinilai tidak efektif dan tidak tepat sasaran dalam mengatasi masalah gizi masyarakat.

3. Kami melawan represifitas aparat yang menghalangi hak masyarakat dalam menyampaikan aspirasi secara damai.

4. Mahasiswa menolak disahkannya Rancangan Undang-Undang Mineral dan Batubara (RUU Minerba). Menurutnya, RUU ini hanya merugikan kepentingan lingkungan dan masyarakat adat.

5. Mahasiswa juga menuntut pengentasan kemiskinan melalui kebijakan yang berpihak kepada rakyat kecil dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.

6. Mahasiswa menilai, kelangkaan gas elpiji akibat dari permainan oligarki.

7. Mahasiswa juga menyoroti soal penambahan lembaga negara dan kementerian. Alfian berujar, penambahan ini tidak efektif dan harus dievaluasi karena hanya membebani anggaran negara tanpa hasil yang signifikan.

8. Mahasiswa menyoroti inkonsistensi kebijakan pemerintah yang sering berubah.

9. Mahasiswa menuntut tata tertib DPR RI yang tidak demokratis harus direvisi untuk memastikan aspirasi rakyat tersampaikan dengan baik. 

(*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Demo di Semarang, Massa Lempari Kotoran Sapi ke Kantor Gubernur Jateng: Ini sebagai Simbolis

# SEMARANG # Gubernur Jawa Tengah # Kantor Gubernur Jateng # Gubernur Jateng # MENGGUGAT # Kotoran Sapi # Aliansi Mahasiswa # Semarang Menggugat # 

Sumber: Tribunnews.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda