Kades Kohod Arsin Rekrut Preman Jadi Pengawal dan Paspamdes hingga Buat Warga Tak Nyaman

Editor: Sigit Ariyanto

Video Production: Ignatius Agustha Kurniawan

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Download aplikasi berita TribunX di Play Store atau App Store untuk dapatkan pengalaman baru

TRIBUN-VIDEO.COM — Kepala Desa Kohod Arsin bin Asip, yang namanya makin mencuat usai melontarkan ucapan kontroversialnya, saat dia mengatakan "area pagar laut dulunya adalah empang" di depan Menteri Agraria Tata Ruang Badan Pertanahan Negara (ATR/BPN) Nusron Wahid.

Namun ucapan Arsin dipatahkan oleh Nusron bahwa area itu masuk kategori tanah musnah karena tidak terlihat material fisiknya. 

Nusron kala itu berseloroh tak mau debat dengan Arsin, "Nggak mau debat, nanti gak bisa pulang" kata Nusron saat mengunjungi Kohod Jumat, 24 Januari 2025.

Usai kasus pagar laut Tangerang, dengan alasan demi keamanan, Arsin pun dikawal pendukungnya.

Para pengawalnya ini didatangkan dari kampung sebelah.

Para pengawal Arsin ini pun disebar di berbagai sudut Desa Kohod.

Mengenakan baju preman, para pengawal itu berkerumun di titik-titik desa.

Tugas mereka sepertinya mengawasi setiap tamu yang datang dan tak dikenal terutama media.

Selain terkesan menyelidik, orang-orang itu merekam dengan kamera ponsel terutama ketika 'orang asing' itu berada di area pagar laut dan gusuran relokasi.

Selengkapnya baca di SINI

Penyunting Video: Ignatius Agustha
Uploader:  Sigit

Sumber: Warta Kota
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda