Download aplikasi berita TribunX di Play Store atau App Store untuk dapatkan pengalaman baru
TRIBUN-VIDEO.COM - Presiden Iran Masoud Pezeshkian mengunjungi Rusia untuk bertemu Presiden Vladimir Putin pada Jumat (17/1).
Dalam pertemuan itu, keduanya menandatangani perjanjian kemitraan yang mencangkup kerja sama pertahanan.
Baca: Rusia Siap Tembakkan Bom Nuklir ke Ukraina, China Menentang Rencana Vladimir Putin: Tahan Dulu
Perjanjian kuat antar dua negara di Timur Tengah ini membuat negara Barat khawatir.
Dikutip dari Reuters, Teheran dan Moskow menandatangani kemitraan strategis 20 tahun kedepan.
Berdasarkan perjanjian ini, Rusia dan Iran meningkatkan kerja sama di berbagai bidang
Termasuk layanan keamanan, latihan militer, kunjungan pelabuhan kapal perang, dan pelatihan perwira gabungan.
Keduanya berjanji tidak akan membiarkan wilayah mereka terancam.
Baca: Putin Murka, Teken Aturan Baru Penggunaan Senjata Nuklir Rusia: Bisa Serang Ukraina hingga AS
Bahkan agenda pertemuan tersebut juga mencakup konflik di Timur Tengah dan Kaukasus Selatan, serta program nuklir Iran.
Namun, perjanjian itu tidak memuat klausul pertahanan bersama layaknya yang tercantum perjanjian Rusia-Korea Utara.
Pasalnya, Negara Barat menyebut perjanjian itu membuat pasukan Korea Utara dikerahkan berperang di Ukraina.
Tuduhan itu pun tidak dibantah oleh pihak Rusia.
Sementara dalam perjanjian Iran dan Rusia, tidak ada pula penyebutan spesifik mengenai transder senjata.
Baca: Bertemu Putin, Prabowo Sebut Rusia Sahabat Karib hingga Ingin Kerja Sama di Sektor Energi Nuklir
Di satu sisi, topik ini menjadi perhatian khusus AS dan sekutunya.
Namun Teheran dan Moskow mengatakan mereka akan mengembangkan "kerja sama militer-teknis". (Tribun-Video.com)
Baca juga berita terkait di sini
# TRIBUNNEWS UPDATE # Presiden # Iran # Vladimir Putin # Rusia # Masoud Pezeshkian # nuklir
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.