Respons Kepala BGN soal Insiden Keracunan Seusai Santap MBG di Sukoharjo, Presiden Prabowo Gelisah

Editor: Radifan Setiawan

Reporter: saradita oktaviani

Video Production: Okwida Kris Imawan Indra Cahaya

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Download aplikasi berita TribunX di Play Store atau App Store untuk dapatkan pengalaman baru

TRIBUN-VIDEO.COM - Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana merespons insiden 40 siswa keracunan setelah menyantap makan bergizi gratis di Sukoharjo, Jawa Tengah.

Menurut Dadan, tidak ada pelanggaran SOP di balik kasus tersebut.

Ia dipanggil Presiden Prabowo Subianto ke Istana Negara, Jakarta pada Jumat (17/1/2025), untuk dimintai klarifikasi terkait kasus tersebut.

Dadan menjelaskan bahwa kasus puluhan siswa mengalami keracunan hanya kesalahan teknis atau human error. 

Saat ini, kesalahan itu juga sudah diselesaikan.

Namun ia enggan merinci human error yang dimaksudkan dalam kasus puluhan siswa keracunan tersebut. 

Dia hanya menyatakan masalah itu kini sudah teratasi.

Para siswa yang mengalami keracunan telah ditangani dan kembali bersekolah.

Kepala BGN ini memastikan pihaknya telah melakukan penanggulangan agar insiden serupa tidak terulang.

Ia menyebut Presiden Prabowo Subianto juga gelisah karena masih banyak anak-anak Indonesia yang belum mendapat makan bergizi gratiz.

Dadan bilang, kegelisahan itu lantas membuat Kepala Negara mengumpulkan kepala lembaga hingga menteri terkait untuk memecahkan masalah bersama demi percepatan penetrasi MBG.

Dadan menuturkan, kegelisahan itu muncul lantaran banyak laporan anak-anak yang belum menjadi penerima manfaat. 

Bahkan, masih banyak anak-anak yang melapor ke orang tua bahwa di sekolahnya belum tersedia program makan bergizi gratis.

Oleh karenanya, pihaknya dikumpulkan untuk melakukan proses percepatan. 

Adapun pihak-pihak lintas sektoral yang terlibat, antara lain Kementerian PPN/Bappenas, Kementerian Pertahanan, TNI/Polri, Menteri Desa, Menteri Koperasi, Menteri UMKM, Menteri Keuangan, Menteri Dalam Negeri, dan Menteri BUMN.

Adapun demi percepatan, seluruh pihak sepakat untuk mendukung maupun mengeluarkan lperaturan yang mendukung MBG. 

Termasuk, rencana penambahan anggaran sekitar Rp 100 triliun pada September 2025 untuk menjangkau 82,9 juta penerima.

Diketahui 40 siswa Sekolah Dasar (SD) Negeri 3 Dukuh, Kecamatan/Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, mengalami keracunan seusai makan dari Program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi mengatakan 40 anak itu mengalami pusing dan muntah setelah makan ayam marinasi dari program MBG tersebut telah diobati.

Menurutnya berdasarkan SOP, apabila ada suatu kejadian dalam program MBG, maka pihak sekolah melapor ke Satuan Pemenuhan Pelayanan Gizi (SPPG dan puskesmas).

SOP lainnya yang diterapkan oleh Badan Gizi Nasional (BGN) adalah bahwa di setiap SPPG harus menyimpan sampel makanan selama 2x24 jam. 

Saat ini menurut dia sampel makanan yang disiapkan di SPPG tersebut sedang diperiksa oleh Dinas Kesehatan. 

Peristiwa yang terjadi di Sukoharjo tersebut kata Hasan akan menjadi evaluasi bagi BGN.(*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Kepala BGN Sebut Tak Ada Pelanggaran SOP di Balik 40 Siswa Keracunan Makan Bergizi Gratis

Sumber: Tribunnews.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda