Download aplikasi berita TribunX di Play Store atau App Store untuk dapatkan pengalaman baru
TRIBUN-VIDEO.COM - Pasukan IDF diklaim telah terlanjur terjebak di medan perang Jalur Gaza .
Mengklaim bahwa serangan Hamas adalah sebuah jebakan dan bisa memicu perang yang mahal.
Mengutip Tribunnews pada (6/1) hal itu merupakan klaim dari seorang jurnalis senior Israel bernama Alon Ben-David baru-baru ini.
Lebih tepatnya, Ben-David menyatakan bahwa Israel telah memasuki tahun 2025 sebagai negara yang memiliki luka, baik yang masih terbuka bahkan berdarah.
"Israel memasuki tahun 2025 sebagai negara yang tetap terluka, dengan beberapa lukanya yang masih terbuka dan berdarah," kata Ben-David yang menjadi koresponden senior bidang pertahanan di kolom Maariv, dikutip dari Sputnik.
Ben-David awalnya menyatakan bahwa Israel mengakhiri tahun 2024 dengan pencapaian militer besar.
Tetapi, pencapaian itu disebutnya tidak bisa diterjemahkan sebagai penciptaan realitas yang lebih baik, yang bisa mengubah Israel menjadi negara yang lebih baik untuk ditinggali.
"Negara ini mengakhiri tahun 2024 dengan pencapaian militer besar, tetapi pencapaian itu tidak bisa diterjemahkan sebagai penciptaan realitas yang lebih baik dan mengubah Israel menjadi negara yang lebih baik untuk ditinggali."
Sebaliknya, situasi di hari per hari justru makin buruk karena menyebut bahwa Israel terlanjur terbenam karena menggali terlalu dalam di tanah Gaza , Lebanon, bahkan Suriah.
"Sebaliknya, tiap hari situasi makin buruk karena kita terbenam dan menggali di Gaza , Lebanon, dan Suriah," kata dia yang pernah menjadi jurnalis Pasukan Pertahanan Israel (IDF) saat invasi Israel ke Lebanon tahun 1982.
Menurutnya, IDF telah menghabiskan hari demi hari di Gaza untuk menguras darahnya sendiri.
"Perlu diulangi: Kita tidak akan bisa membunuh setiap orang yang diidentifikasi sebagai Hamas. Jumlah mereka di Gaza tak terbatas. Kita juga tidak akan pernah bisa menghancurkan roket atau RPG terakhir."
"Jika kita tidak bisa mengambil apa yang sudah kita capai saat ini, kita akan mendapati diri kita berkubang dan berdarah di Gaza selama bertahun-tahun tanpa harapan dan tanpa sandera, yang beberapa di antaranya masih hidup."
Sementara itu, Ansarallah Houthi dikabarkan telah menghujamkan rudal hipersonik ke wilayah Israel .
Lontaran hipersonik itu diketahui sebagai aksi untuk melawan agresi Amerika Serikat (AS) dan Inggris di Yaman.
Mengutip Palestine Chronicle pada (6/1), hal itu diumumkan oleh juru bicara Yahya Saree pada Minggu (5/1/2025).
Lebih tepatnya, Houthi telah meluncurkan rudal hipersonik yang menargetkan pembangkit listrik 'Orot Rabin' di selatan Haifa di Israel .
Yahya Saree mengonfirmasi bahwa operasi itu berhasil dan berjanji akan melanjutkan tindakan militer untuk mendukung Gaza .
Pernyataan dari Ansarallah itu diketahui muncul beberapa jam setelah tentara Israel melaporkan telah mencegat rudal yang ditembakkan dari Yaman.
Sirene diaktifkan di Israel bagian tengah, termasuk wilayah Tel Aviv yang lebih luas.
Bahkan, ledakan terdengar di Hadera dan wilayah sekitarnya saat pertahanan Israel menangkis rudal tersebut.
Dalam pernyataan, Saree menekankan bahwa rudal hipersonik yang diberi nama 'Palestina 2' itu berhasil mengenai sasaran yang dituju.
Saree juga menegaskan bahwa operasi yang mendukung Gaza akan terus berlanjut seiring dengan pengembangan kemampuan militer Ansarallah yang sedang berlangsung.
(Tribun-Video.com)
Artikel ini telah tayang di Palestine Chronicle dengan judul Ansarallah Targets Israel i Power Station – US-British Aggression on Yemen
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Jurnalis Senior Israel : IDF Bisa Terjebak Selamanya di Gaza , Jumlah Pejuang Hamas Tak Terbatas
#beritaterkini #beritaterbaru #beritaviral #kabarterkini
Jurnalis Israel Klaim IDF "Terjebak" di Gaza hingga Houthi Hujamkan Rudal Hipersonik ke Haifa
Editor: Tim Kreatif Tribun-video.com
Video Production: Difa Isnaeni Azizah
Sumber: Tribunnews.com
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.