Pemimpin Hay'at Tahrir al-Sham Dilabeli Teroris, Tolak Disamakan dengan Taliban di Afghanistan

Editor: Tri Hantoro

Reporter: Ninaagustina

Video Production: Dandi Bahtiar

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TRIBUN-VIDEO.COM - Pemimpin aliansi bersenjata Hay'at Tahrir al-Sham (HTS), Mohammed al-Golani alias al-Julani menolak kelompoknya dilabeli teroris.

Ia menolak tuduhan ekstremis Iran yang menyamakan HTS dengan Taliban di Afghanistan.

Hal itu disampaikan pria yang bernama asli Ahmad al-Sharaa tersebut dalam wawancara pada Rabu (18/12/2024).

Ia membantah tuduhan yang mengatakan HTS mencoba mengubah Suriah seperti Afghanistan yang kini dipimpin oleh Taliban yang menerapkan aturan ketat.

Al-Julani kemudian meminta AS dan sejumlah negara Barat untuk menghapus HTS dari daftar teroris.

Baca: Rusia Siap Rekrut Pasukan Komando Elite Afghanistan yang Dilatih Inggris untuk Perang Lawan Ukraina

Baca: Sosok Penembak Trump Terlibat Kasus: Pembela Keras Ukraina hingga Mau Rekrut Tentara ke Afghanistann

Lantaran, ia mengaku bahwa HTS tidak menimbulkan ancaman bahaya terhadap negara-negara tersebut.

"Kami tidak menargetkan warga sipil atau wilayah sipil," kata al-Julani.

Adapun, dalam wawancara itu al-Julani mengenakan pakaian santai, berusaha meyakinkan publik bahwa HTS tidak berbahaya.

Diketahui, HTS berhasil menggulingkan kekuasaan Presiden Suriah, Bashar al-Assad pada (8/12) lalu.

Menurut al-Julani, HTS adalah korban kekejaman rezim Assad yang berkuasa sejak tahun 2000.

(Tribun-Video.com/independent.co.uk)

Artikel ini telah tayang di independent.co.uk dengan judul Syria’s de facto new leader says it is not a threat to the West

#beritaterkini #beritaterbaru #beritaviral #kabarterkini

Sumber: Tribunnews.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda