Terancam Digulingkan & Dihukum Mati, Presiden Korea Selatan Minta Maaf Buntut Kisruh Darurat Militer

Editor: bagus gema praditiya sukirman

Reporter: Agung Tri Laksono

Video Production: Dedhi Ajib Ramadhani

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Download aplikasi berita TribunX di Play Store atau App Store untuk dapatkan pengalaman baru

TRIBUN-VIDEO.COM - Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol menyampaikan permintaan maaf kepada rakyatnya atas penerapan darurat militer singkat awal pekan ini.

Menurutnya, tindakan tersebut diambil karena keputusasaan.

Dilansir CNA, permintaan maaf Yoon disampaikan dalam pidato di Kantor Kepresidenan pada Sabtu (7/12/2024).

Ia mengaku sangat menyesal telah mengambil keputusan yang membuat gaduh negara.

Baca: Situasi Korsel Mencekam seusai Darurat Militer hingga Presiden Prabowo Langsung Beri Wanti-wanti

Sebagai bentuk tanggung jawab, Yoon siap menghadapi konsekuensi hukum dan politik.

Ia pun menyerahkan nasibnya kepada partai yang berkuasa saat ini.

"Saya sangat menyesal dan meminta maaf kepada rakyat yang pasti sangat terkejut," ucap Yoon.

Sementara itu, pemimpin partai oposisi utama Demokrat, Lee Jae-myung, menolak permintaan maaf Yoon.

Ia menyebutnya sebagai langkah mengecewakan dan mendesak pengunduran diri segera.

Baca: Cerita Mahasiswa Indonesia di Korsel Kaget Tiba-tiba Situasi Darurat, Ada Helikopter hingga Ranpur

Pemakzulan Yoon membutuhkan dukungan dua pertiga anggota parlemen, yaitu 200 dari total 300 kursi.

Oposisi Demokrat bersama sekutunya memiliki 192 kursi, sehingga mereka membutuhkan setidaknya delapan suara tambahan dari Partai Kekuatan Rakyat (PPP), partai yang dipimpin Yoon.

Selain terancam dimakzulkan, Yoon juga terancam hukuman mati.

Saat ini polisi tengah menyelidiki dugaan pemberontakan dan penyalahgunaan kekuasaan yang dilakukan Yoon buntut penerapan darurat militer.

(Tribun-Video.com)

Arttikel ini telah tayang di channelnewsasia.com

Program: Tribunnews Update
Host: Agung Tri Laksono
Editor Video: Dedhi Ajib Ramadhani
 Uploader: bagus gema praditiya sukirman

Sumber: Tribunnews.com
   #Korsel   #Kisruh   #darurat militer
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda