Pengungsi Israel Ketakutan Pulang meski Ada Gencatan Senjata dengan Hizbullah, Akui Tak Percaya

Editor: Restu Riyawan

Reporter: Yustina Kartika Gati

Video Production: Latif Ghufron Aula

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Download aplikasi berita TribunX di Play Store atau App Store untuk dapatkan pengalaman baru

TRIBUN-VIDEO.COM - Sejumlah warga Israel yang kabur mengungsi saat negaranya dan Hizbullah saling serang masih enggan pulang ke rumah.

Padahal kedua pihak sepakat untuk gencatan senjata pada Rabu lalu (27/11/2024).

Situasi yang relatif tenang sejak gencatan senjata tak membuat warga Israel merasa aman.

Rakhel Revach, salah satu pengungsi Israel, mengaku tidak akan pulang jika keamanan belum terjamin sepenuhnya.

"Mengapa saya tidak kembali tinggal di sini? Saya ingin kembali dengan keamanan penuh," ujarnya saat berkunjung sejenak ke Israel untuk mengambil beberapa barang pribadi, seperti diberitakan France 24 pada Minggu (1/12).

Baca: Israel Bunuh 3 Pekerja Badan Amal Amerika Serikat Pengelola Dapur Umum Gaza saat Gempur Khan Younis

"Selama belum ada keamanan penuh dan saya masih mendengar ledakan dan melihat tentara, saya tidak mau pulang," lanjutnya.

Revach menjadi satu dari lebih dari 60 ribu warga Israel yang enggan pulang seusai gencatan senjata .

Meski, hampir 900 ribu warga sipil lainnya yang mengungsi di Lebanon sudah bergegas kembali sejak kesepakatan Israel dan Hizbullah tercapai.

Revach mengaku masih tak mau pulang karena tempat tinggalnya di Kiryat Shmona, sangat terdampak perang Israel dan Hizbullah .

Serangan antara kedua pihak itu menyebabkan jendela pecah, tembok runtuh, hingga berbagai kendaraan terbakar.

(Tribun-Video.com/Abcnews.go.com)
#lebanon #hizbullah #israel #israeldefenceforce #konfliktimurtengah #middleeastconflict
Israelis are wary of returning to the north because they don't trust the ceasefire with Hezbollah

Sumber: Tribun Video
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda