Yoav Gallant Ikut Jadi Buronan ICC bersama Netanyahu, Tak Terima dan Sebut Keputusan ICC Berbahaya

Editor: Alfin Wahyu Yulianto

Reporter: Mei Sada Sirait

Video Production: Rifqi Khusain

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Download aplikasi berita TribunX di Play Store atau App Store untuk dapatkan pengalaman baru

TRIBUN-VIDEO.COM - Mantan menteri pertahanan Israel Yoav Gallant buka suara setelah Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) merilis surat penangkapan terhadapnya dan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.

Menurutnya surat perintah yang dikeluarkan oleh ICC untuk penangkapannya menandai "sebuah preseden yang berbahaya".

"Keputusan pengadilan di Den Haag akan dikenang selamanya - keputusan itu menempatkan Negara Israel dan para pemimpin Hamas yang membunuh di barisan yang sama dan dengan demikian melegitimasi pembunuhan bayi, pemerkosaan perempuan dan penculikan orang tua dari tempat tidur mereka," cuit Gallant di X, Kamis (21/11), mengutip AFP.

"Keputusan tersebut menjadi preseden berbahaya terhadap hak untuk membela diri dan perang yang beretika serta mendorong terorisme yang mematikan," tambahnya.

Sebelumnya, ICC mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Netanyahu dan Gallant menyusul agresi pasukan Zionis di Palestina.

Keduanya diduga melakukan kejahatan perang di Gaza.

"[Pengadilan] mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk dua orang, Tn. Benjamin Netanyahu dan Tn. Yoav Gallant, atas kejahatan terhadap kemanusiaan dan kejahatan perang yang dilakukan setidaknya sejak 8 Oktober 2023 hingga setidaknya 20 Mei 2024, hari ketika Penuntutan mengajukan permohonan surat perintah penangkapan," demikian pernyataan ICC.

ICC juga menyebut Netanyahu bertanggung jawab atas kejahatan perang mencakup kelaparan sebagai metode peperangan.

"Dan kejahatan terhadap kemanusiaan berupa pembunuhan, penganiayaan, dan tindakan tidak manusiawi lainnya,".

Amnesty International, organisasi nirlaba di bidang hak asasi manusia (HAM), menyebut Netanyahu kini resmi menjadi seorang buronan setelah ICC menerbitkan surat penangkapan terhadapnya.

"Perdana Menteri Netanyahu sekarang resmi menjadi orang buronan," kata Sekretaris Jenderal Amnesty, Agnes Callamard, mengutip Aljazeera, Kamis (21/11).

"Negara-negara anggota ICC dan seluruh komunitas internasional tidak boleh berhenti sampai orang-orang ini diadili di hadapan hakim-hakim ICC yang independen dan tidak memihak," tambahnya.

Callamard juga mendesak agar semua negara anggota ICC dan sekutu Israel untuk menghormati keputusan tersebut dengan menangkap Netanyahu dan menyerahkannya ke pengadilan.

Langkah ICC ini secara teoritis membatasi pergerakan mereka, karena salah satu dari 124 negara anggota ICC akan berkewajiban untuk menangkap mereka di wilayah mereka.(Tribun-Video.Com)


#israel #netanyahu #yoavgallant

Sumber: Tribunnews.com
   #Top News
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda