Sebelum Ditindak UI, Jaringan Advokasi Tambang Sudah Laporkan Polemik Disertasi Bahlil Lahadalia

Editor: Dyah Ayu Ambarwati

Reporter: Putri Dwi Arrini

Video Production: Abdul Salim Maula Safari Thoyyib

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Download aplikasi berita TribunX di Play Store atau App Store untuk dapatkan pengalaman baru

TRIBUN-VIDEO.COM - Sebelum adanya penangguhan gelar doktor Bahlil oleh Universitas Indonesia, Jaringan Advokasi Tambang (Jatam) telah melakukan pelaporan terlebih dahulu.

Pelaporan itu ternyata sudah dilakukan Jatam sejak Kamis (7/11/2024).

“Iya betul, kami kirim kemarin ke UI. Kami tidak pernah memberikan persetujuan, baik secara tertulis maupun lisan, untuk menjadi informan utama bagi disertasi tersebut,” ujar Koordinator Nasional Jatam (Melky Nahar).

Awalnya diketahui bahwa Jatam mencurigai adanya kecurangan dalam penerimaan gelar doktor Bahlil.

Hal ini lantaran Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Indonesia (ESDM) itu tak pernah datang untuk meminta data langsung.

Serta didukung dengan gebrakan Bahlil yang mampu meraih gelar doktor dalam waktu singkat yaitu 1 tahun 8 bulan.

Setelah penelusuran terungkap bahwa organisasinya menjadi penyedia seluruh data untuk disertasi Bahlil Lahadalia.

“Surat penolakan ini kami sampaikan untuk menjadi perhatian. Kami menuntut nama Jatam beserta seluruh informasi yang telah diberikan untuk dihapus dari disertasi tersebut,” ujar Melky.

Di sisi yang berseberangan, UI pun meminta maaf atas kegaduhan yang menyangkut pihaknya.

Sebagai permintaan maaf, UI berkomitmen untuk membentuk tim investigasi yang bertujuan untuk memastikan seluruh proses akademi dijalankan dengan adil dan mengikuti standar. (Tribun-Video.com/Kompas.com)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Polemik Baru Disertasi Bahlil Lahadalia "

# bahlil lahadalia # gelar doktor # ui # menteri esdm # universitas indonesia

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda