Download aplikasi berita TribunX di Play Store atau App Store untuk dapatkan pengalaman baru
TRIBUN-VIDEO.COM - Departemen Kehakiman AS mengatakan FBI menggagalkan rencana Iran untuk membunuh Donald Trump sebelum Pilpres AS pada Selasa (5/11/2024).
Departemen itu mendakwa seorang pria yang dituduh menerima perintah dari Garda Revolusi Iran (IRGC) untuk mempersiapkan rencana pembunuhan Trump.
“Hanya ada sedikit aktor di dunia yang menimbulkan ancaman serius terhadap keamanan nasional AS seperti yang dilakukan Iran,” kata Jaksa Agung, Merrick Garland, dalam sebuah pernyataan, Jumat (8/11/2024) kemarin.
Para penyidik mengetahui rencana pembunuhan Trump saat mewawancarai seorang warga Afghanistan bernama Farhad Shakeri.
Shakeri mengaku diarahkan IRGC untuk memantau dan membunuh Donald Trump dalam waktu tujuh hari.
Baca: Presiden Palestina Telepon Trump Nyatakan Siap Kerja Sama Capai Perdamaian dan Akhiri Perang
Sementara itu, Shakeri saat ini masih buron di Iran.
Shakeri juga mengaku pada penyelidik bahwa jika ia tidak dapat mencapai tujuannya sebelum pemilu, maka IRGC akan menunggu hingga pilpres selesai untuk melanjutkan rencana tersebut.
Menanggapi isu tersebut, misi Iran di PBB membantah tuduhan itu.
Iran justru menyebut Donald Trump adalah penjahat yang memerintahkan pembunuhan Jenderal Iran Qassem Soleimani.
"Donald Trump adalah penjahat yang memerintahkan pembunuhan Jenderal Iran Qassem Soleimani," katanya pada Jumat kemarin. (Tribun-Video.com)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul AS Tuduh Iran Berencana Bunuh Donald Trump sebelum Pilpres AS 2024
# perang # Amerika Serikat # Pemilu AS # Donald Trump # pembunuhan berencana # Iran # IRGC
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.