Download aplikasi berita TribunX di Play Store atau App Store untuk dapatkan pengalaman baru
TRIBUN-VIDEO.COM - Mobil Maung buatan PT Pindad ternyata bukan 100% produk dalam negeri.
Hal ini telah dikonfirmasi oleh Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Anto Mukti Putranto di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta pada Rabu (30/10).
Putranto awalnya menjelaskan rencana produksi maung yang akan digunakan sebagai mobil dinas para menteri di Kabinet Merah Putih.
Pemerintah sudah memesan 10.000 unit Maung ke PT Pindad.
Baca: Baru 10 Hari Menjabat Presiden, Prabowo Telah Tangkap Koruptor dari 6 Kasus Korupsi di Indonesia
Targetnya 50 % pesanan tersebut sudah selesai dalam 100 hari.
"Untuk program itu 10.000 (unit Maung) ke depan, untuk yang 100 hari kerja diharapkan 5.000 sekian dan itu akan berlanjut,” ujar Putranto
Lebih lanjut ia mengungkapkan bahwa komponan bahan baku Maung tidak seluruhnya berasal dalam negeri.
70 persen dalam negeri, sementara 30 persen komponen Maung diimpor.
Baca: Rapat Perdana di DPR, Momen Mikrofon Menteri Prabowo, Nusron Wahid Mati hingga Rapat Sempat Diskors
“Kemudian untuk yang 30 persen, itu dari Korea, ya kerangka dasar, mesin, sama kerangka,” ujar Putranto.
Pindad memproduksi Maung di atas sasis mobil Korea Selatan SsangYoung dan Mercedes Benz asal Jerman.
Dari kedua mobil itu yang akan dipertahankan adalah kerangka dan mesin.
Ia pun menekankan bahwa para menteri dan pejabat eselon I bakal diwajibkan untuk menjadikan Maung sebagai mobil dinas mereka.
Namun, ia belum bisa memastikan apakah Maung itu bakal diberikan juga untuk kendaraan dinas wajib pemerintah daerah atau sebaliknya.
(Tribun-Video.com)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pemerintah Pesan 10.000 Unit Maung, Sertifikasi Harus Diperhatikan Sebelum Digunakan"
# Pemerintah # Komponen # Maung Garuda # Korea# PT Pindad
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.