Pengamat Lihat Ulah Menteri Yandri 'Bikin Malu Prabowo', Mayor Teddy Turun Tangan

Editor: Ghozi LuthfiRomadhon

Video Production: Ignatius Agustha Kurniawan

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Download aplikasi berita TribunX di Play Store atau App Store untuk dapatkan pengalaman baru

TRIBUN-VIDEO.COM — Ulah Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes PDT) Yandri Susanto dinilai membuat malu Presiden Prabowo Subianto.

Bahkan Sekretaris Kabinet Mayor Teddy Indra Wijaya memberi peringatan melalu pesan singkat yang ditujukan kepada seluruh menteri Kabinet Merah Putih pada Selasa (22/10/2024).

Yandri menjadi sorotan publik setelah viral surat undangan kegiatan haul, Hari Santri, dan tasyakuran menggunakan kop Kementerian Desa PDT, padahal acara pribadi.

Eks Menkopolhukam Mahfud MD pun mengkritik politikus Partai Amanat Nasional (PAN) itu.

Ketua  Umum PAN Zulkifli Hasan pun mendesak Yandri Susanto untuk meminta maaf atas pengunaan kop surat kementerian untuk acara pribadi.

"Kan sudah minta maaf. (Arahan sebagai Ketum PAN) Ya (meminta Yandri) minta maaf," ujar Zulhas, sapaan akrab Zulkifli, di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu.

 Ia menekankan, kejadian serupa tidak boleh terulang lagi di masa mendatang. Zulhas juga bersyukur karena insiden ini terjadi di awal jabatan menteri-menteri Kabinet Merah Putih, sehingga diharapkan tidak akan terulang di kemudian hari. "Bagus kan karena terjadi awal-awal," katanya.

Baca: Budi Arie Bocorkan Isi Pesan Serius Mayor Teddy ke Grup WA Menteri Gegara Ulah Mendes Yandri

Yandri menegaskan tidak menggunakan uang kementerian untuk acara tersebut, meskipun undangan menggunakan kop kementerian.

"Tapi intinya dari acara itu tidak satu sen pun uang Kemendes yang saya gunakan, demi Allah, demi Rasul, enggak ada," ujar Yandri di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Rabu (23/10/2024).

Yandri menjelaskan, acara haul ibunya telah digelar setiap tahun selama 15 tahun terakhir dan selalu ramai yang datang. Ia menggabungkan acara tersebut dengan peringatan haul ibunya yang meninggal dua tahun lalu, karena kebetulan hari meninggalnya jatuh pada tanggal yang sama.

Baca: Baru 2 Hari Dilantik, Mendes PDT Yandri Gelar Acara Diwarnai Unsur Politik di Serang: Salam 2 Jari

"Bukan hanya dari Serang tapi dari Cilegon, dari Kota Serang, dari Tanggerang, dari Pandeglang, Jakarta termasuk unsur-unsur yang datang juga banyak. Ada pihak akademisi, ada pejabat negara, ada alim ulama, para kiai, masyarakat biasa," ungkapnya.

"Memang salah satu yang kami undang itu sebagian kecil kepala desa lebih kurang 30 atau 25 kepala desa, tidak semuanya, ya. Karena punya ikatan emosional sama keluarga kami," kata dia.

Yandri mengakui bahwa penggunaan kop surat kementerian untuk acara pribadi adalah kesalahan administrasi. Ia menjelaskan, pada tahun-tahun sebelumnya, undangan hanya disebar melalui aplikasi pesan instan seperti WhatsApp.

"Saya baru belajar menjadi menteri setelah dilantik dua hari lalu, setelah tiga periode menjadi anggota dewan," tambahnya.

Yandri berjanji tidak akan mengulangi kesalahan serupa di masa depan. "Ada diskusi waktu itu di internal kesekjenan perlu ada surat itu. Ya saya karena sedang sibuk, sedang banyak persiapan-persiapan pasca pelantikan, ya saya memang mungkin kurang kontrol saja," kata eks wakil ketua MPR itu.

Sekretaris Kabinet (Seskab) Mayor Teddy memberi peringatan kepada seluruh menteri dalam Kabinet Merah Putih agar berhati-hati soal penggunaan kop surat kementerian dan tanda tangan menteri.

Hal tersebut imbas dari ulah Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes PDT) Yandri Susanto yang menggunakan surat resmi kementerian untuk acara pribadi.

Baca: Buntut Kontroversi Minta Anggaran Rp 20 T seusai 3 Hari Dilantik, Menteri Prabowo Dibidik DPR

Dikutip dari Kompas.id, pesan itu berisi dua poin.

”Izin mengingatkan untuk kebaikan bersama: 1. Dalam masa awal jabatan harap berhati-hati dalam membuat surat atas nama/kop/stempel kementerian & tanda tangan menteri terkait acara pribadi & menghindari hal-hal yang berpotensi menjadi polemik di masyarakat," demikian bunyi pesan dan butir pertamanya.

”Tekankan bagian humas/media setiap kementerian, untuk lebih berhati-hati sehingga mencegah peretasan atau pengambilan website/media sosial resmi di kementerian masing-masing,” demikian bunyi poin kedua pesan itu.

Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi mengatakan, isi surat tersebut adalah imbauan dari Presiden Prabowo Subianto melalui Sekretaris Kabinet untuk semua menteri.

Dia tak menampik hal ini sebagai tindak lanjut dari masukan Mahfud MD yang disampaikan melalui media sosialnya.

Sedangan, Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi mengatakan peringatan yang diberikan Mayor Teddy itu disampaikan melalui pesan WhatsApp group.

"Iya (Seskab memberi peringatan), kita harus siaga bersama. Kepercayaan publik yang besar ini harus kita jaga bersama ya."

"Semua imbauan untuk semua menteri di Kabinet Merah Putih. Jangan digunakan kementerian ini untuk kepentingan pribadi dan keluarga," ujar Budi di Istana, Jakarta, Rabu (23/10/2024).

(Tribun-Video.com/Tribunjakarta.com)

# menteri yandri # yandri susanto # mendes pdt # menteri prabowo # mayor teddy

Sumber: TribunJakarta
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda