Pebisnis Rusia Diduga Jual Senjata ke Houthi saat Memanas dengan Israel, Ketakutan AS Terbukti?

Editor: Bintang Nur Rahman

Reporter: Tri Suhartini

Video Production: Ni'amu Shoim Assari Alfani

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Download aplikasi berita TribunX di Play Store atau App Store untuk dapatkan pengalaman baru

TRIBUN-VIDEO.COM - Pebisnis Rusia diduga menjajakan senjata ke militan Houthi di Yaman di tengah memanasnya konflik dengan Israel.

Namun tak jelas apakah penjualan senjata ini diketahui oleh pemerintah Kremlin.

Dugaan penjualan senjata ini dilakukan oleh pedagang senjata Rusia, Viktor Bout yang dijuluki sebagai 'Pedagang Maut'.

Diketahui, Viktor Bout (57) dibebaskan dalam pertukaran tahanan antara AS-Rusia pada Desember 2022 lalu.

Baca: Netanyahu Kehilangan Kepercayaan! 35 Persen Warga Israel Yakin Hamas Menangkan Perang Gaza

Selama dua dekade berkarier sebagai kriminal, Bout diyakini telah membantu pemberontak dan pemerintah yang sah di berbagai zona konflik.

Mulai dari Afghanistan, Yaman dan Republik Demokratik Kongo.

Setelah dibebaskan, Bout dilaporkan mengalihkan fokusnya ke politik.

Namun menurut laporan The Wall Street Journal, Bout kembali ke bisnis perantara transaksi senjata

Baca: Kelompok Perlawanan Houthi Mengaku Menggunakan Rudal Balistik Zulfiqar, Mampu Hindari Rudal Darat

Dugaan ini muncul setelah Bout bertemu dua utusan Houthi di Moskow pada Agustus lalu.

Tujuannya untuk merundingkan pembelian senjata otomatis senilai $10 juta Agustus lalu.

Salah satu jenis senjata yang mungkin diperjual belikan ialah senapan serbu AK-74.

(Tribun-Video.com/Tribunnews.com)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Pedagang Maut Rusia Dilaporkan Berupaya Jual Senjata ke Houthi, Sebagian Besar Berupa AK-74

    
# pebisnis # Rusia # Jual Senjata # Houthi

Sumber: Tribunnews.com
   #pebisnis   #Rusia   #Jual Senjata   #Houthi
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda