TRIBUN-VIDEO.COM - Serangan di Lebanon nampaknya belum akan mereda, lantaran Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyatakan akan terus menggempur Hizbullah.
Hal ini disampaikan oleh Netanyahu saat mengunjungi pangkalan intelijen Israel pada Selasa (24/9).
Dalam pernyataannya, Netanyahu pihaknya akan menargetkan siapapun yang memiliki rudal dan roket.
Sementara itu di kesempatan terpisah, Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant mengamini pernyataan Netanyahu tersebut.
Di hadapan pasukan Israel, Gallant menegaskan tujuan perang Israel yakni memastikan warganya kembali dengan selamat.
Menurut Gallant, pertempuran melawan Hizbullah beda halnya dengan Hamas.
Dikatakan olehnya, perbedaan tersebut terletak pada ancaman dan tantangan.
Baca: Jokowi Kutuk Keras Serangan Israel ke Lebanon, Telepon Menlu Bahas Pemulangan WNI di Lebanon
Baca: Hizbullah Berduka Sang Komandan Kobeissi Tewas di Beirut, Israel Ungkap Alasan Buru Dirinya
Gallant mengklaim, Hizbullah telah mengalami pukulan hebat dalam sepekan terakhir.
Adapun Hizbullah mengonfirmasi kematian komandan seniornya, Ibrahim Qubaisi dalam serangan Israel di Beirut.
Sebelumnya militer Israel telah mengumumkan telah menyerang Qubaisi dan komandan pusat tambahan dalam serangan udara di Beirut.
Qubaisi diketahui bergabung dengan Hizbullah sejak tahun 1980-an dan telah memegang sejumlah peran militer penting.
Terkait serangan Israel ke Lebanon pada Senin (23/9) lalu telah menewaskan 569 orang dan memaksa puluhan ribu orang mengungsi dari wilayah selatan.
(TribunVideo.com)
#Netanyahu #SeranganIsrael #Hizbullah #KonflikLebanon #BeritaTerkini #YoavGallant #SeranganUdara #Beirut #KomandanHizbullah #Pengungsi #IntelijenIsrael #Pertempuran #KrisisKemanusiaan #KorbanSipil #MiliterIsrael
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.