TRIBUN-VIDEO.COM - Dalam debat kedua capres, Prabowo Subianto menyebut masih banyak nelayan yang miskin dan dibatasi segudang peraturan sehingga mereka kesulitan untuk melaut.
"Yang jadi masalah sekarang adalah para nelayan-nelayan miskin tidak punya akses terhadap teknologi, kapal, modal, dan dibatasi oleh peraturan-peraturan yang sangat membatasi kemampuan nelayan kecil untuk melaut dan melaksanakan pekerjannya," ujar Prabowo dalam debat capres kedua, Minggu (17/2/2019).
Menanggapi hal tersebut, Joko Widodo (Jokowi) membantahnya dan mengaku dirinya sudah memberikan kemudahan izin bagi nelayan kecil untuk melaut.
Bantahan Jokowi disertai dengan cerita mengenai pengalamannya mengunjungi nelayan.
"Saya hampir setiap minggu, setiap bulan, ketemu nelayan, ke kampung nelayan. Bisa tanya ke nelayan di Tambaklorok, Semarang," jawab Jokowi.
Bahakn dalam ceritanya, Jokowi mengaku melakukan kunjungan pada malam hari dan hanya ditemani sopir.
"Jam 12 malam, tengah malam saya berdua dengan sopir berdua saja ke sana untuk memastikan, bagaimana kondisi nelayan yang benar," kata dia.
Jokowi mengaku melakukan kunjungan dadakan dan tidak resmi tersebut karena ingin mengetahui kondisi yang sebenarnya di lapangan.
"Banyak laporan ke saya yang baik, tapi saya ingin memastikan nelayan itu betul-betul kondisinya seperti apa," terang Jokowi.
Selain menceritakan pengalamannya melakukan kunjungan dadakan, Jokowi juga menjeskan perihal BUMN yang mengurusi soal perikanan.
"Mengenai BUMN perikanan, mungkin Bapak belum tahu. Kita miliki yang namanya Perindo, kita miliki yang namanya Perinus. Itu membantu membeli ikan-ikan yang ada di rakyat," tambah Jokowi.
Menutup jawabannya, Jokowi menjelaskan perihal perijinan kapal nelayan berdasarkan ukurannya.
"Berkaitan perizinan, untuk (kapal) nelayan-nelayan kecil yang memiliki bobot 10 GT (gross ton) ke bawah, itu tidak perlu izin lagi. Hanya 30 ke atas yang harus dapatkan izin, baik dari KP maupun dari provinsi," ujarnya.
Namun yang menjadi sorotan dari Jawaban Jokowi yakni mengenai ceritanya mengunjungi nelayan tengah malam hanya ditemani sopir.
Terkait cerita tersebut, sebuah video Jokowi melakukan kunjungan di kampung nelayan beredar di media sosial.
Video tersebut diunggah akun Twitter @kangdede78 sebagai jawaban cuitan akun Twitter resmi Partai Gerindra @Gerindra.
"Memangnya Presiden boleh ya keluar malam-malam berduaan dengan supirnya aja? Serius tanya ini. Setahu kami Presiden itu kan punya protokoler. #PrabowoMenangDebat," cuit akun @Gerindra pada Minggu (17/2/2019).
"Tuh min.. #DebatPintarJokowi," balas akun @kangdede78 dengan sematan sebuah video.
Dalam video tersebut, Jokowi tampak melakukan audiensi dengan sejulah warga.
Jokowi yang mengenakan kemeja putih tampak dikerumuni warga.
"Hasil lautnya itu lebih banyak atau tidak banyak?," tanya Jokowi kepada seorang nelayan.
"Lebih tidak banyak pak. Kalau dulu alatnya amsih lama (tradisional), kalau sekarang kan macam-macam alatnya," jawab nelayan dalam video tersebut.
Jokowi pun juga menerima keluhan dari nelayan terkait pengeringan ikan yang terkendala proyek pembangunan di wilayah tersebut.
"Ini proyek Pak Walikota ya? Ini harus cepet diselesaikan," ujar Jokowi.
Dalam video tersebut tak tampak pengawalan ketat Paspampres yang biasanya mengawal Jokowi saat melakukan kunjungan.
Jokowi pun tampak dikawal beberapa warga yang juga beberapa kali menyempatkan untuk berselfie atau pun merekam kedatangan sang presiden.
"Ditunggu-tunggu datang juga, ya Allah gusti," ujar salah seorang ibu-ibu.
"Bapak negara...," ujar salah seorang warga.(Tribun-Video/Alfin Wahyu Yulianto)
ARTIKEL POPULER:
Ditanya Pilih Jokowi atau Prabowo, Begini Jawaban dan Saran Cak Nun
Benarkah Mie Ayam Tugu Lilin Pajang Solo Pakai Pesugihan Pocong? Yuk Mampir ke Warungnya
Video Detik-detik Personel Band Seventeen Diterjang Tsunami di Banten saat Tampil, 2 Orang Meninggal
<iframe width="520" height="292" src="https://www.youtube.com/embed/uQc96PQj0g4" frameborder="0" scrolling="no" allowfullscreen></iframe>
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.