Download aplikasi berita TribunX di Play Store atau App Store untuk dapatkan pengalaman baru
TRIBUN-VIDEO.COM - Aksi demo besar-besaran di depan Gedung Capitol Amerika Serikat pada Rabu (24/7/2024) telah direspons oleh Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.
Netanyahu mengecam aksi ribuan pengunjuk rasa terhadapnya itu.
Baca: Terpikat Jebakan Hamas, Tentara Israel Mati Konyol di Dalam Terowongan! Seorang IDF Juga Tertembak
Ia bahkan menuding Iran sebagai dalang di balik aksi demo besar ini dengan cara mendanainya.
Selain itu, Netanyahu menyebut massa pengunjuk rasa pro-Palestina sebagai orang-orang bodoh yang berguna bagi Iran.
Menurut Netanyahu, Iran adalah poros teror di balik hampir seluruh pembunuhan sektarian di Timur Tengah.
Untuk itu, Amerika Serikat dan Israel harus bersatu melawan Teheran dan proksinya.
Diberitakan sebelumnya, ribuan pengunjuk rasa dengan lantang berteriak bebaskan Palestina saat Netanyahu berpidato di Gedung Capitol AS.
Baca: Rangkuman Perang Israel Vs Hamas: Ribuan Data IDF Dicuri Pakai Software Iran, Netanyahu Dikecam
Beberapa dari mereka tampak mencoba menghalangi jalan menjelang Netanyahu menyampaikan pidato.
Sementara itu, sejumlah aktivis pro-Palestina di AS mengklaim menyebarkan belatung dan serangga di hotel yang diduga jadi tempat Netanyahu menginap.
Dalam video yang beredar, belatung tersebut disebarkan di atas meja bertaplak putih yang terdapat bendera Israel dan AS.
Dilaporkan bahwa hotel tersebut adalah Hotel Watergate di Washington DC.
Pihak Hotel Watergate telah angkat bicara dan menyayangkan peristiwa tersebut.
Baca: Rangkuman Israel-Hamas: PM Netanyahu Diolok-olok di AS | IDF Terbakar di Rumah Saat Nyenyak Tidur
Mereka juga telah mengambil langkah yang diperlukan seperti pembersihan dan bekerja sama penuh dengan pihak berwenang. (Tribun-Video.com)
Baca juga berita terkait di sini
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Netanyahu Geram Didemo Ribuan Orang Saat Pidato di Gedung Capitol AS, Tuduh Iran Danai Para Pendemo
# Viral News # Netanyahu # Israel # perang # Amerika Serikat # Palestina