TRIBUN-VIDEO.COM - Setelah dibangun sekira 30 bulan, megaproyek pemurnian tembaga atau smelter PT Freeport Indonesia di Kawasan Ekonomi Khusus, Gresik, Jawa Timur resmi beroperasi, Kamis (27/6/2024).
Dengan smelter ini diharapkan mampu memproses bahan baku dari tambang Freeport di Timika, Papua yang dibawa ke Gresik sebanyak 600-650 ribu ton katoda tembaga per tahunnya.
Dilansir dari Tribunnews.com, smelter PT Freeport Indonesia di Gresik resmi beroperasi, pada Kamis (27/6/2024) hari ini.
Baca: Jokowi Bongkar Jurus Pemerintah Rebut Saham Freeport dari AS: Kita Kerja Diam-diam Gak Ada yang Tahu
Peresmian dilakukan langsung oleh Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dan Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia serta Presiden Direktur PT Freeport Indonesia, Tony Wenas.
Adapun katoda tembaga pertama akan mulai dihasilkan pada bulan Agustus 2024 mendatang.
Bersamaan dengan hal itu, rencananya akan dirayakan dengan seremonial yang dihadiri langsung oleh Presiden Jokowi.
Baca: Presiden Jokowi: RI Segera Kuasai 61 Persen Saham Freeport, 80 Persen Pendapatan Masuk Kas Negara
Menurut Tony, proses pembangunan smelter memakan waktu sekitar 30 bulan, termasuk 2 tahun saat pandemi, dan beroperasi sesuai jadwal.
Smelter single line terbesar di dunia ini pun disebut menelan investasi sekira Rp 58 triliun.
"Biayanya sekitar Rp 58 triliun. Pada puncaknya, proyek ini sempat menyerap sekitar 40 ribu tenaga kerja," ujar Tony.
(Tribun-Video.com/Tribunnews.com)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Smelter Freeport Indonesia di Gresik Resmi Beroperasi, Telan Investasi Rp 58 Triliun
Program: Tribunnews Update
Host: Ariska Nur Choirina
Editor Video: Mellinia Pranandari
# Smelter Freeport # Gresik # investasi # PT Freeport