TRIBUN-VIDEO.COM - Beberapa waktu Korea Selatan memasang pengeras suara (speaker) di dekat perbatasan Korea Utara.
Speaker tersebut digunakan untuk memutar musik K-Pop sebagai balasan atas kiriman balon sampah dari Pyongyang.
Namun, speaker yang digunakan Korea Selatan menuai kritik karena dianggap terlalu pelan.
Dikutip dari Reuters, speaker yang ada saat ini merupakan bagian dari 40 sistem yang dibeli pada 2016.
Baca: Korea Utara Tembakkan 18 Rudal Balistik, Diawasi Langsung oleh Kim Jong Un bersama Para Jenderal
Militer Korea Selatan mengatakan bahwa sistem ini dirancang untuk menyiarkan musik K-pop dan pesan politik sejauh 10 kilometer.
Jarak ini cukup untuk menjangkau Kota Kaesong yang dihuni oleh sekitar 200.000 penduduk.
Namun setelah diaudit, speaker baru tersebut ternyata tidak memenuhi standar dan tidak sekuat yang diminta oleh militer.
Masalah tersebut menyebabkan Kementerian Pertahanan Nasional menggugat produsen speaker.
Namun, pengadilan menolak tuntutan itu karena mempertimbangkan terlalu banyak faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi kinerja speaker.
Baca: Konflik Korut dan Korsel Memanas, Terbaru Korut Mulai Ganggu Korsel dengan Serangan Pengacakan GPS
Mantan perwira Angkatan Laut Kim Young-su menjelaskan speaker tersebut lolos uji coba pada tes awal 2016.
Uji coba dilakukan pada pagi atau malam hari atau ketika suara dari speaker mampu menjangkau jarak yang lebih jauh.
Namun di sisi lain, Kim mengakui Korea Selatan jarang mengoperasikan speaker pada saat-saat seperti itu, agar tidak mengganggu warganya.
(Tribun-Video.com)
Artikel ini telah tayang di reuters.com dengan judul South Korea's loudspeakers face questions over reach into North
Program: Tribunnews Update
Host: Agung Tri Laksono
Editor Video: Muhammad Ulung Dzikrillah
Uploader: bagus gema praditiya sukirman
# Speaker # Korea Selatan # Korea Utara # Digugat
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.