Kabinet Perang Israel Putuskan Bakal Perluas Invasi ke Rafah Meski Sudah Diperingatkan Joe Biden

Editor: Radifan Setiawan

Reporter: Isti Ira Kartika Sari

Video Production: Dedhi Ajib Ramadhani

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Download aplikasi berita TribunX di Play Store atau App Store untuk dapatkan pengalaman baru

TRIBUN-VIDEO.COM - Kabinet perang Israel pada Jumat (10/5/2024) menyetujui perluasan wilayah invasi pasukan Zionis atau IDF di Gaza selatan.

Keputusan tersebut diambil meski Presiden AS Joe Biden telah memperingatkan bakal menangguhkan pengiriman senjata untuk Israel.

Seperti diketahui, ancaman itu dilayangkan AS jika Israel melanjutkan invasi ke wilayah Rafah.

AS bakal berhenti memasok peluru, artileri, bom untuk jet tempur, serta senjata-senjata ofensif lainnya.

Dikutip dari Al Mayadeen, perluasan operasi militer itu terukur dan bermaksud untuk mengatasi dugaan masalah keamanan.

Sumber lain menunjukkan, perluasan itu dapat mencakup tindakan-tindakan yang dapat dilihat oleh AS sebagai pelanggaran terhadap ultimatum Biden.

Lebih lanjut, kabinet mengarahkan tim Israel yang terlibat negosiasi kesepakatan pertukaran sandera untuk bertahan dalam upaya mereka.

Seperti diketahui, Israel mengklaim bahwa Rafah merupakan benteng pertahanan terakhir militan Hamas.

Bahkan, Menteri Israel Itamar Ben Gvir dan Bezalel Smotrich menentang keputusan untuk menghentikan invasi.

Mereka justru menyarankan pada Perdana Menteri Benjamin Netanyahu untuk menghentikan negosiasi.

Ben Gvir dan Smotrich juga mendesak agar IDF memulai invasi skala penuh ke Rafah.

(Tribun-Video.com/Iraka)

Sumber: Tribun Video
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda