TRIBUN-VIDEO.COM - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dalam pernyataan terbaru pada Selasa (30/4/2024) menyatakan tetap akan melakuka serangan ke Rafah, Palestina.
Menurut Netanyahu, penyerangan ke Rafah tidak akan menunggu kesepakatan dalam perundingan gencatan senjata yang saat ini tengah berlangsung.
Rencana Netanyahu ini pun mengabaikan keselamatan dari ratusan ribu warga sipil Palestina yang berlindung di Rafah.
Pernyataan Netanyahu ini muncul berselang beberapa jam sebelum Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken tiba di Israel.
Baca: TOK! AS Resmi Tetapkan 5 Unit Militer Israel Lakukan Pelanggaran HAM Berat di Tepi Barat
Adapun maksud kedatangan Blinken adalah untuk memajukan perundingan gencatan senjata antara Hamas dan Israel.
Sikap Netanyahu tersebut tampaknya dimaksudkan untuk menenangkan mitra pemerintahannya yang nasionalis.
Sebagaimana diketahui, Netanyahu saat ini tengah menghadapi tekanan dari mitra pemerintahannya untuk tak melanjutkan kesepakatan yang mungkin mencegah Israel menginvasi Rafah.
Pemerintahan Netanyahu bisa terancam bila dirinya menyetujui kesepakatan tersebut.
Baca: Sinyal Israel Kalah Perang Darat di Jalur Gaza? 263 Tentara IDF Tewas Dibantai Pasukan Perlawanan
Pasalnya, anggota kabinet garis keras menuntut serangan terhadap Rafah.
Adapun rencana serangan ke Rafah telah dikecam oleh mitra sekutu Israel, Amerika Serikat.
AS menyatakan bahwa serangan ini berisiko besar terhadap keselamatan warga sipil di sana.
(TribunVideo.com)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Klaim demi Kemenangan Total, Netanyahu: Israel akan Masuki Rafah saat Ada Kesepakatan atau Tidak
Host: Fransisca Mawaski
VP: Januar Imani
# gencatan senjata # Netanyahu # Israel # Rafah
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.