TRIBUN-VIDEO.COM - Sejumlah isu muncul di balik kematian anggota Satlantas Polresta Manado, Brigadir Ridhal Ali Tomi alias Brigadir RAT di kawasan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan.
Satu isu yang muncul di antaranya soal dugaan adanya uang setoran dari seorang pengusaha tambang batu bara yang mempekerjakan Brigadir RAT sebagai pengawal terhadap Kapolresta Manado Kombes Julianto P Sirait.
Isu itu viral di media sosial dan menyebut jika pengusaha tersebut menyetor Rp 10 juta kepada Kapolresta Manado.
Terkait kabar tersebut, Polda Sulawesi Utara (Sulut) membantah soal tudingan adanya setoran tersebut
"Kami tegas membantah tuduhan tersebut. Tuduhan tersebut sudah diperiksa oleh Bidang Pengawasan Profesionalisme (Propam) dan tidak terbukti benar," kata Kabid Humas Polda Sulut Kombes Pol Michael Irwan Thamsil kepada wartawan, Selasa (30/4/2024).
Baca: Bom Daur Ulang Al-Qassam di Gaza Tengah Buat IDF Tumbang, 3 Pasukan Israel Tewas, 11 Lainnya Luka
Baca: Microsoft Bakal Cetak 840 Ribu Orang untuk Kembangkan AI di Indonesia, Budi Arie: RequestPresiden
Meski begitu, sejauh ini Kapolresta Manado masih dilakukan pemeriksaan secara intensif oleh Bidang Propam Polda Sulut.
Hasil pemeriksaan sementara menunjukkan bahwa almarhum Brigadir RAT memang telah bekerja sebagai ajudan atau driver seorang pengusaha di Jakarta sejak akhir tahun 2021.
Sementara itu, Bidang Propam Polda Sulut juga mendalami terkait informasi yang beredar bahwa almarhum diajak rekan kerja sesama Polwan di Polresta Manado.
(*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Terkait Brigadir RAT, Polda Sulut Bantah Isu Kapolresta Manado Terima Setoran Dari Pengusaha Tambang
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.