Serangan Hizbullah Hantam 2 Markas Besar Israel, Petinggi IDF Membelot Tak Kuat Pikul Beban Perang

Editor: Tim Kreatif Tribun-video.com

Video Production: Difa Isnaeni Azizah

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Download aplikasi berita TribunX di Play Store atau App Store untuk dapatkan pengalaman baru

TRIBUN-VIDEO.COM - Pasukan Hizbullah dari Lebanon melakukan balas dendam atas kematian pejuangnya, pada Selasa (23/4/2024).

Pasukan Perlawanan Islam dari Lebanon tersebut meluncurkan drone ke dua markas Zionis sekaligus.

Akibat serangan ganda tersbeut markas besar Brigade Golani dan Unit Egoz 621 di barak Shraga di utara kota Akka meledak hebat.

Dilansir dari Tribunnews.com, serangan ganda itu telah dikonfirmasi oleh pasukan Hizbullah.

Menurut pengakuan Hizbullah, pasukannya membalas kematian salah satu petempurnya oleh serangan drone IDF di kota selatan Lebanon sebelumnya.

Hizbullah mengatakan para petempurnya melancarkan serangan udara gabungan menggunakan drone pengalih dan bunuh diri.

Serangan itu pun diklaim tepat sasaran dan membuat dua markas Zionis meledak.

Selain itu unit Egoz 621 juga dilaporkan tewas bergelimpangan di Kota Akka.

"Serangan mengenai sasarannya secara tepat," tulis pernyataan Hizbullah.

Pasalnya, serangan terbaru Hizbullah ini merupakan serangan terdalam di wilayah Pendudukan, sejak 7 Oktober 2023 lalu.

Sebelum serangan tersebut, Hizbullah menyatakan kehilangan Hussein Ali Azkoul (Hadi) dari kota Qalaway.

Selain itu, seorang penduduk kota Adloun di Lebanon selatan juga dilaporkan tewas dalam serangan Israel tersebut.

Di tengah perang Gaza yang kian memanas, sejumlah pejabat senior Israel dilaporkan ramai-ramai resign atau mengundurkan diri massal.

Informasi mencuat seusai Komandan Komando Pusat pasukan pendudukan Israel, Mayor Jenderal Yehuda Fox akan mengundurkan diri pada Agustus mendatang.

Pengunduran diri ini disampaikan langsung oleh Yehuda Fox kepada Kepala Staf Angkatan Militer Israel, Herzi Halevi.

Tak hanya Yehuda Fox, resign massal kabarnya turut dilakukan para pemimpin Israel lainnya.

Di antaranya Kepala Staf Angkatan Bersenjata israel, Herzi Halevy dan wakilnya, Amir Baram.

Disusul komandan Divisi Gaza, Avi Rosenfeld, serta komandan Distrik Selatan, Yaron Finkelman.

Sebelumnya, Kepala intelijen militer pada Angkatan Bersenjata Israel (IDF), Aharon Haliva telah lebih dulu pamit dari kursi jabatannya.

Lewat pernyataan resminya Haliva mengatakan, pihaknya tak bisa menjalankan tugas negara dengan baik.

Alasan ini yang membuat Haliva terpukul dan menyalahkan diri sendiri karena gagal menjamin keamanan bagi penduduk Israel.

"Saya menanggung rasa sakit akibat perang selamanya. Hari-hari saya kelam sejak saat itu, hari demi hari, malam demi malam," ujar Haliva dalam suratnya, dikutip dari Euro News.

Mengutip dari laman Al Mayadeen, pengunduran diri yang dilakukan Bos IDF lantaran pihaknya tak kuasa menahan beban perang.

Banyaknya petinggi yang melakukan pengunduran diri massal, kini Israel terancam mengalami krisis pasukan.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Petinggi Militer Israel Kompak Ajukan Resign Massal, Akui Tak Kuat Pikul Beban Berat Perang, https://www.tribunnews.com/internasional/2024/04/24/petinggi-militer-israel-kompak-ajukan-resign-massal-akui-tak-kuat-pikul-beban-berat-perang.
Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Nuryanti

(Tribun-Video.com/Tribunnews.com)

Sumber: Tribunnews.com
   #Hizbullah   #Israel   #IDF   #membelot
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda