Laporan Wartawan Tribun-Video.com, Nina Agustina
TRIBUN-VIDEO.COM - Profesi porter atau orang yang membantu membawakan barang di milik orang lain di PT Kereta Api Indonesia sudah cukup dikenal.
Jasa mereka di bidang Perkeretaapian bahkan sudah dianggap biasa.
Salah satu pria yang bekerja sebagai Porter adalah Suyoso (54).
Ia bekerja membantu para penumpang untuk membawakan barang di Stasiun Balapan Solo sejak 20 tahun lalu.
Baca: Baru Kerja 4 Hari, Ini Sosok Wanita CS Res-Parking yang akan Sambut Pemudik di Stasiun Balapan Solo
Ia mengungkapkan, tarif per angkut barang untuk saat ini adalah Rp 30.000, naik dari buaya awal Rp 25.000.
Baginya, makna bekerja sebagai porter adalah membantu secara sukarela di PT KAI.
"Porter itu kan membantu, membantu sukarela. Dari penumpang ke kereta, kereta ke luar," kata Suyoso Kamis (4/4/2024).
Suyoso juga bercerita, pendapatan sebagai Porter tidak menentu, sesuai dengan berapa kali bisa mengangkut barang penumpang.
Bahkan, ia pernah tidak mendapat pelanggan sama sekali dalam sehari.
Baca: Sampai di Makassar, Angkutan Mudik KM Gunung Dempo Lanjut ke Timur Indonesia
Pria tiga anak ini memanfaatkan penghasilannya untuk kehidupan sehari-hari, dan membiayai putranya yang masih kuliah.
Terkait pekerjaannya yang cukup keras sebagai porter, ia mengaku sudah biasa menghadapi perlakuan calon penumpang kereta yang beragam.
Ia pun bercerita, pernah dibentak-bentak calon penumpang.
"Soalnya kalau di stasiun ini porter ini ibaratnya paling bawah lah, kalau mau naik ya tidak bisa, kita lebih baik merendah, terima perlakuan yang kita layani," kata Suyoso.
Sebagai informasi, pekerjaan sebagai porter ini tidak menerima gaji dari pihak PT KAI.
(Tribun-Video.com/Nina Agustina)
VP: Ika Vidya
# porter # mudik # Stasiun Balapan # PT KAI
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.