TRIBUN-VIDEO.COM- Israel bersikeras akan melancarkan serangan besar-besaran di wilayah Rafah, Gaza selatan.
Rupanya, rencana ini memiliki tujuan terselubung.
Di mana, wilayah Rafah merupakan benteng besar dan terakhir Hamas di Gaza.
Maka dari itu, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu akan berupaya untuk menghancurkan wilayah tersebut demi meraih kemenangan total.
Baca: 3 Negara Putuskan Kerja Sama dengan Israel, Setop Pengiriman Senjata untuk Perangi Hamas di Gaza
Dikutip dari Al Arabiya, saat ini ada sekitar 1,4 juta warga Palestina yang mengungsi di kota tersebut.
Sebagaian warga Palestina terusir dari rumah mereka akibat pertempuran di Gaza yang berlangsung sejak 7 Oktober 2023 kemarin.
Mereka terpaksa tinggal di tenda-tenda pengungsian yang penuh sesak.
Menanggapi rencana invasi darat Netanyahu, sekutu Israel, seperti Amerika Serikat (AS), menuntut agar Netanyahu membatalkan aksi tersebut.
Baca: Israel Cuek Ogah Ikuti Perintah AS, Pilih Nekat Gempur Gaza dan Abaikan Peringatan Joe Biden
Netanyahu mengirim dua delegasi untuk menemui Presiden AS, Joe Biden di Washington, D.C untuk membahas rencana invasi Rafah.
Sebab, AS berkali-kali menolak rencana penyerangan Rafah, namun diabaikan oleh Netanyahu.
Penasihat keamanan nasional Gedung Putih, Jake Sullivan mengatakan, AS sedang mencari “pendekatan alternatif” yang tidak melibatkan invasi darat di Rafah.
(Tribun-video.com)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Alasan Israel Sangat Berambisi Lancarkan Invasi Darat ke Rafah, Kota Paling Selatan Gaza
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.