Jokowi atau Gibran Bisa Jadi Ketum Golkar, Aburizal Bakrie: Ubah AD/ART Partai atas Persetujuan

Editor: Alfin Wahyu Yulianto

Reporter: Ninaagustina

Video Production: Rania Amalia Achsanty

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Download aplikasi berita TribunX di Play Store atau App Store untuk dapatkan pengalaman baru

TRIBUN-VIDEO.COM - Ketua Dewan Pembina Partai Golkar Aburizal Bakrie menanggapi isu Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan calon wakil presiden (cawapres) Gibran Rakabuming Raka disebut-sebut bakal menjadi kader hingga pimpinan tertinggi Partai Golkar.

Aburizal Bakrie yang juga pernah menjabat Ketum Partai Golkar menilai Jokowi atau Gibran dapat bergabung menjadi kader Golkar.

Namun, ia mengatakan keduanya belum tentu bisa menjadi ketua umum.

Hal itu karena, Golkar memiliki AD/ART atau aturan internal partai.

Hal itu ia sampaikan saat di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali pada Jumat (15/3/2024).

"Iya, bukan ketua umum, kan ada peraturannya (jadi ketum) masih lima tahun (harus jadi) pengurus (Partai Golkar)," kata Aburizal.

Ia menyebut, jika Jokowi dan Gibran ingin menjadi pimpinan tertinggi Partai Golkar, maka harus mengikuti prosedur kaderisasi partai.

Tetapi, ada jalan lain atau jalan pintas bagi Jokowi dan Gibran untuk bisa menjadi Ketua Umum Partai Golkar.

Syaratnya adalah, semua pengurus Golkar dari seluruh provinsi menginginkan keduanya menjadi pimpinan dengan mengubah aturan AD/ART internal.

Perubahan AD/ART ini, menurut Aburizal harus mendapat persetujuan semua pengurus Golkar dari seluruh provinsi di Indonesia.

"Iya mungkin saja (bisa dirubah AD/ART) kalau mau. Kalau (semua) daerah mau, iya (bisa)," ujarnya.

(Tribun-Video.com/WartaKotalive.com)

Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Aburizal Ungkap Cara Jokowi atau Gibran Bisa Jadi Ketum Golkar, Ubah AD/ART Partai Atas Persetujuan

Sumber: Warta Kota
   #Jokowi
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda