Gus Miftah dan Kemenag Saling Lempar Sindir soal Speaker Masjid saat Ramadhan

Editor: Tri Hantoro

Reporter: Rima Anggi Pratiwi

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TRIBUN-VIDEO.COM - Terjadi saling sindir antara Kemenag dan penceramah Gus Miftah soal aturan speaker masjid saat bulan puasa.

Hal ini bermula ketika Gus Miftah mengkritisi imbauan penggunaan pengeras suara selama Ramadhan.

Merespons itu Kemenag Anna Hasbie menegaskan pihaknya tak pernah mengeluarkan larangan soal pengguna speaker masjid.

Diketahui potongan video ceramah Gus Miftah yang membandingkan larangan penggunaan speaker saat tadarus Al-Quran dengan acara dangdutan yang tidak dilarang bahkan hingga jam 1 pagi, viral di sejumlah media sosial.

Sindiran tersebut disampaikan saat ceramah di Bangsri, Sukodono, Sidoarjo Jawa Timur beberapa hari lalu.

Merespons pernyataan itu, kemenag menyebut Gus Miftah gagal paham soal larangan menggunakan speaker saat tadarus Alquran di bulan Ramadhan.

Anna menjelaskan bahwa Kemenag telah menerbitkan atusan soal penggunaan speaker di masjid.

Baca: Saling Sindir soal Speaker Masjid: Gus Miftah Sebut Kemenag Baper seusai Dirinya Dianggap Asbun

Baca: Gus Miftah Ajak Muslimat NU Coblos Presiden Pilihan Khofifah, Sebut Khofifah Kunci Kemenangan Paslon

Edaran tersebut tidak melarang penggunaan speaker, namun mengatur agar penggunaan pengeras suara di dalam ruangan saja, untuk menciptakan ketentraman, ketertiban, dan kenyamanan bersama.

"Sebagai penceramah, biar tidak asbun dan provokatif, baiknya Gus Miftah pahami dulu edarannya," ujar Anna.

Merasa dikritik Kemenag, Gus Miftah menilai institusi negara ini terlalu terbawa perasaan 'baper' setelah menyebutnya asbun dan gagal paham.

Menurutnya ia tak pernah sekalipun menyinggung surat edaran Kemenag RI menyangkut pedoman penggunaan pengeras suara di masjid dan mushola.

Gus Miftah justru menyarankan, demi syiar Ramadhan penggunaan speaker harus tetap dilakukan demi mengembalikan suasana Ramadan seperti zaman dahulu.

Tapi, dia tetap menggarisbawahi soal batasan-batasan pemakaiannya.

"Kemenag RI makanya jangan baper, suruh saja lihat pidato abah, ada nggak ditujukkan kepada Kemenag? Kan nggak ada? Kenapa jadi baper dengan mengatakan abah asbun?" kata Gus Miftah kepada wartawan, Senin (11/3/2024).

(Tribun-Video.com)

Sumber: Tribunnews.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda