Download aplikasi berita TribunX di Play Store atau App Store untuk dapatkan pengalaman baru
TRIBUN-VIDEO.COM - Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu mengerahkan pasukan pertahanan Israel (IDF) lebih banyak untuk melancarkan serangan militer di Rafah.
Aksi keji Israel akan berlanjut meskipun ada tekanan internasional untuk menghentikannya.
Komitmen serangan ini disampaikan oleh Netanyahu pada Kamis (7/3/2024) waktu setempat.
Netanyahu telah bersumpah untuk menghancurkan Hamas setelah para pejuangnya menyerang Israel selatan pada 7 Oktober 2023 lalu.
Baca: Rekap Israel-Palestina: Netanyahu Ngamuk, IDF Bakal Tumbangkan Benteng Terakhir Hamas di Rafah
Di mana kejadian tersebut menewaskan 1.200 orang dan menculik 253 orang.
Lebih dari 30.000 orang telah terbunuh di Gaza selama serangan Israel berikutnya.
Hal itu berdasarkan keterangan menurut perkiraan otoritas kesehatan Palestina.
Hal ini memicu kritik dan kecaman dari seluruh dunia, namun Netanyahu tetap jalan terus.
Baca: China Murka Desak Israel Segera Gencatan Senjata, Sebut Konflik Sebagai Aib Bagi Peradaban
Sekitar 1,5 juta orang diperkirakan berdesakan di Rafah, di pinggiran paling selatan wilayah kantong yang dekat dengan perbatasan dengan Mesir.
Sebagian besar dari mereka meninggalkan rumah mereka di utara untuk menghindari serangan militer Israel.
Saat berpidato di acara wisuda di sekolah pelatihan perwira militer Israel, Netanyahu juga mengatakan Israel harus melawan upaya yang diperhitungkan untuk menyalahkan Israel atas kejahatan Hamas.
Dia mengatakan, bahwa Israel akan beroperasi di seluruh Gaza, termasuk Rafah, benteng terakhir Hamas.
(Tribun-Video.com/Kompas.com)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Netanyahu Akan Gempur Benteng Terakhir Hamas di Rafah"
# Konflik Palestina Vs Israel # Netanyahu # Hamas # Gaza
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.