TRIBUN-VIDEO.COM - Pengesahan rancangan undang-undang wajib militer oleh parlemen Israel memicu gelombang protes dari masyarakat.
Protes itu salah satunya datang dari kaum Yahudi Haredi yang menolak untuk dipanggil ke dinas militer.
Ratusan Haredi melakukan aksi unjuk rasa dan memblokir jalan-jalan di Al-Quds yang diduduki, Minggu (3/3/2024).
Baca: Niat Menyusup Gagal! Brigade Golani Israel Malah Disambut Rudal dan Alat Peledak, 2 Pasukan Tewas
Mereka menyuarakan penolakan atas undang-undang wajib militer yang dianggap penuh pemaksaan.
"Kami lebih baik mati daripada mengabdi," teriak para pengunjuk rasa, dikutip dari Al Mayadeen, Senin (4/3/2024).
Sayangnya, aksi unjuk rasa ini diwarnai kericuhan hingga memaksa polisi untuk melakukan pembubaran.
Sebagai informasi, Haredi merupakan bentuk Yudaisme Ortodoks yang paling konservatif.
Berbeda dengan Yahudi di Israel pada umumnya, Haredi justru menentang Zionisme.
Mereka menganggap gerakan Zionisme melanggar sumpah untuk tidak berpolitik di kalangan orang-orang Yahudi.
Baca: Detik-detik Markas Militer Israel di Al Zaytoun Diratakan Roket: Jalur Pasokan Remuk, IDF Terkepung
Diperkirakan ada sekitar 50.000 pemuda ortodoks Haredi di wilayah pendudukan Palestina yang memenuhi syarat untuk direkrut dalam Pasukan Pendudukan Israel (IOF).
Namun, hanya 1.200 yang mendaftar, berdasarkan statistik tahun 2019. (Tribun-Video.com)
Baca juga berita terkait di sini
# TRIBUNNEWS UPDATE # Yahudi # Israel # wajib militer # Protes
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.