Sebut Tak Ada Urgensi Gulirkan Hak Angket, AHY: Secara Rasional Suara Prabowo-Gibran Marginnya Besar

Editor: Khaira Nova Hanugrahayu

Reporter: Ninaagustina

Video Production: yohanes anton kurniawan

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Download aplikasi berita TribunX di Play Store atau App Store untuk dapatkan pengalaman baru

TRIBUN-VIDEO.COM - Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menganggap tak ada hal yang mendesak untuk memunculkan hak angket DPR RI terkait kecurangan Pemilu 2024.

Diketahui, isu Hak Angket DPR belakangan ini tengah jadi sorotan seusai disinggung oleh calon presiden (capres) Ganjar Pranowo.

Terkait hal itu, AHY mengatakan, langkah Hak Angket tersebut tidak akan berjalan baik.

Karena, selisih suara calon presiden capres dan cawapres nomor urut 2, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, dengan pasangan calon (paslon) lain terpaut cukup jauh.

Hal itu AHY sampaikan di rumah dinas Wakil Presiden Ma'ruf Amin, Menteng, Jakarta pada Sabtu (24/2/2024) lalu.

Baca: AHY Kunjungan ke Rumah Dinas Wapres Maruf Amin, Ungkap Tak Ada Pembicaraan terkait Hak Angket DPR

“Bisa dilihat secara rasional hasil penghitungan sementara terkait pilpres ini sudah menempatkan pasangan 2 Prabowo-Gibran sebagai kandidat yang unggul dan marginnya besar,” ujar AHY di rumah dinas Wakil Presiden Ma'ruf Amin, Menteng, Jakarta, Sabtu (24/2/2024).

Putra sulung Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu juga mengaku tak melihat ada kecurangan dalam proses pemilihan presiden (Pilpres) 2024.

“Ini tidak bisa, saya tidak melihat ada sesuatu yang sangat aneh di situ. Karena, memang jarak (perolehan suara) jauh,” kata dia.

Meski begitu, ia menghormati wacana penggunaan hak angket DPR RI yang diusulkan sejumlah pihak.

Adapun diketahui, saat ini, dorongan itu dilakukan oleh capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo.

Yang mana, disambut positif oleh capres nomor urut 1 Anies Baswedan beserta partai politik (parpol) di Koalisi Perubahan.

“Saya juga sebagai Demokrat menghormati siapapun di negeri kita, parpol mana pun, tokoh man apun yang ingin menggunakan hak konstitusionalnya, silakan,” tutur AHY.

“Tetapi, kami dari Demokrat secara tegas mengatakan kami tidak melihat ada kepentingan itu,” imbuh dia.

Sebagai informasi, saat itu AHY berada di rumah dinas wapres Ma'ruf Amin, mengaku bahwa pertemuannyatersebut adalah untuk bersilaturahmi seusai dirinya dilantik sebagai Menteri ATR pada 21 Februari lalu.

"Saya sampaikan bahwa ini adalah bentuk dari upaya saya melaporkan secara langsung kepada Bapak Wapres setelah saya dilantik oleh Bapak Presiden pada tanggal 21 Februari lalu di Istana," ungkapnya.

AHY menyebut, dirinya memang telah bertemu dengan Ma'ruf pada saat pelantikan.

Namun, itu hanyalah pertemuan singkat karena selepas dilantik dia mesti menghadiri acara serah terima jabatan di Kementerian ATR/BPN.

"Lalu saya langsung melakukan sertijab serah terima jabatan, dari Menteri ATR/BPN sebelumnya, Bapak Hadi Tjahjanto, yang saat ini jadi Menko Polhukam," paparnya.

AHY mengatakan dirinya baru bisa bertemu Wapres Ma'ruf karena sebelumnya ia harus mendampingi Presiden Jokowi (Jokowi) kunjungan kerja ke Sulawesi.

Adapun, saat itu AHY mendampingi Presiden Jokowi meresmikan bendungan di Bolaang Mongondow serta membagikan sertifikat di Manado.

"Saya sendiri bisa melakukan sejumlah kegiatan membagikan sertifikat di kota Manado untuk gereja dan juga untuk warga Manado yang ada di sana secara langsung dan kemudian mengikuti rangkaian Bapak Presiden oleh karena itu baru bisa kembali kemarin," tuturnya.(Tribun-Video.com/Kompas.com)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Soal Wacana Hak Angket Kecurangan Pemilu 2024, AHY Sebut Tidak Ada Urgensi"

# AHY # Hak Angket # Prabowo-Gibran

Sumber: Kompas.com
   #AHY   #hak angket   #Prabowo-Gibran
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda