Jokowi Dinilai Punya 'Tujuan' Menambahkan AHY ke Kabinet, Ingin Soft Landing di Akhir Masa Jabatan?

Editor: Dyah Ayu Ambarwati

Reporter: Mei Sada Sirait

Video Production: Rania Amalia Achsanty

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Download aplikasi berita TribunX di Play Store atau App Store untuk dapatkan pengalaman baru

TRIBUN-VIDEO.COM - Direktur Eksekutif Institute for Democracy and Strategic Affairs, Ahmad Khoirul Umam menilai, masuknya Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dalam pemerintahan agar Joko Widodo (Jokowi) bisa menyelesaikan masa jabatannya dengan soft landing atau mulus.

"Keuntungan untuk Jokowi dengan memasukkan AHY adalah, bisa memastikan Demokrat ikut bekerja optimal untuk menjamin Jokowi bisa soft-landing di akhir pemerintahannya," kata Khoirul dalam keterangannya, Rabu (21/2/2024).

Menurut Khoirul, kehadiran Demokrat dalam Kabinet Indonesia Maju (KIM) bisa menjadi proteksi bagi Jokowi pada akhir masa pemerintahannya.

"Dengan kata lain, kehadiran Demokrat ini bisa menghadirkan proteksi politik untuk mengantisipasi potensi turbulensi di fase akhir pemerintahan Jokowi, terutama jika akhirnya PDIP mulai menyalakan mesin politik bercorak oposisi ke depan," ujarnya. 

Karenanya, dia menegaskan, masuknya Demokrat dalam KIM merupakan langkah strategis yang jitu oleh Pemerintahan Jokowi.

Baca: Respons Golkar soal PDIP akan Jadi Oposisi, Yakin Tak akan Jegal Program Kerja Prabowo-Gibran

"Sekaligus untuk menciptakan landasan yang lebih kokoh bagi transisi kekuasaan ke kepemimpinan yang lebih smooth," ucap Khoirul.

Adapun AHY baru saja dilantik sebagai Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) di Istana Negara, Jakarta pada Rabu (21/2/2024).

Pelantikan itu langsung dilakukan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Selain AHY, Jokowi juga melantik Hadi Tjhajanto sebagai Menteri Koordinator bidang Polhukam.

Pelantikan ini berdasarkan Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 34/P Tahun 2024 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Menteri Negara Kabinet Indonesia Maju periode 2019-2024.

Sebelumnya, Wasekjen Partai Demokrat Ossy Dermawan mengatakan AHY telah meminta restu ke Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

AHY, kata Ossy, telah bertemu dengan SBY pada Selasa malam (20/2/2024).

Baca: Update Real Count KPU Pilpres 2024 Kamis (22/2/2024) Pukul 07.00 WIB: Prabowo-Gibran Kokoh di Puncak

"Tadi malam, AHY sudah bertemu Bapak SBY yang baru tiba di Cikeas, untuk memohon doa restu dalam tugas yang baru sebagai Menteri ATR/BPN," kata Ossy, Rabu (21/2/2024).

Ossy menuturkan bahwa SBY telah merestui AHY untuk menjadi bagian dari pemerintahan.

"Bapak SBY sudah mendoakan dan memberikan restu untuk Mas AHY dalam menjalankan tugas negara ke depan," ujarnya.

Meski telah memberi restu ke AHY, SBY diketahui bakal absen di pelantikan ini.

Sebab, SBY baru tiba di kediamannya setelah sebelumnya melakukan kunjungan ke Jawa Tengah dan Jawa Timur.

"Bapak SBY sendiri tidak hadir dalam pelantikan hari ini karena baru saja tiba di Cikeas dari perjalanan ke Jawa Tengah dan Jawa Timur," kata Ossy.

AHY melalui akun instagram resmi pribadinya juga mengungkapkan bahwa dirinya telah lebih dulu melaporkan kabar penunjukan dirinya sebagai menteri kepada Prabowo Subianto.

AHY mengatakan, setelah mendapat mandat dari Presiden Jokowi itu, dirinya melapor ke Prabowo selaku senior dan anggota Koalisi Indonesia Maju (KIM). (*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Pengamat Nilai AHY Masuk Kabinet Agar Presiden Jokowi Bisa Soft Landing di Akhir Masa Jabatan

# Presiden Jokowi # Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) # Menteri ATR/BPN # pelantikan

Sumber: Tribunnews.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda