TRIBUN-VIDEO.COM - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto sebut partainya mendapat perlakuan tidak adil.
Lantaran, mengklaim bahwa bendera partainya dilarang dikibarkan di Gunungkidul sementara bendera PSI diizinkan berkibar.
Dikutip dari Tribunnews pada (1/2), kabar itu diungkap oleh Hasto Kristiyanto dalam jumpa pers di Kantor DPP PDIP, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta, Kamis (1/2/2024).
Baca: Jokowi Dikabarkan Pilih AHY Gantikan Mahfud MD, Pengamat: Presiden Bingung Siapa yang Pantas
Sebagai informasi awal, Gunungkidul adalah lokasi Presiden Jokowi melakukan kunjungan kerja (kunker) pada Selasa (30/1/2024) kemarin.
Disebutkannya di mana menjelang kunker, Hasto mengklaim bahwa bendera PDIP dilarang untuk dikibarkan.
Padahal, PDIP merupakan peserta pemilu resmi dan dijamin oleh undang-undang.
"Kami ini peserta pemilu resmi, dijamin oleh undang-undang. Tetapi mengapa bendera PDIP dilarang untuk dikibarkan," kata Hasto dalam jumpa pers di Kantor DPP PDIP, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta, Kamis (1/4/2024).
Baca: Mundur dari Menko Polhukam, Mahfud MD Minta Maaf ke Presiden Jokowi, Singgung Kinerja Selama Ini
Lanjutnya, ia pun menyinggung soal bendera PSI yang dipimpin oleh anak presiden (Kaesang Pangarep) diizinkan (dipasang) di Gunungkidul.
Sehingga, dengan begitu, Hasto Kristiyanto mengklaim bahwa tindakan itu merupakan suatu perlakukan yang tidak adil.
"Sementara bendera PSI yang dipimpin oleh anak presiden (Kaesang Pangarep) diizinkan (dipasang) di Gunungkidul. Ini merupakan suatu perlakuan yang tidak adil," ujarnya.
(Tribun-Video.com)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Klaim Bendera PDIP Diturunkan Jelang Kunjungan Jokowi, Hasto: Perlakuan Tidak Adil
Host: Yessy Wienata
VP: Ananda Bayu S
# PDIP # Jokowi # Hasto Kristiyanto # Bendera # PSI
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.