TRIBUN-VIDEO.COM - Amerika Serikat (AS) didesak untuk melakukan serangan balik ke Iran setelah serangan pesawat tak berawak menewaskan tiga militernya di Yordania pada Minggu (28/1/2024).
Merespons desakan ini, Perdana Menteri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman bin Jassim al Thani berharap pembalasan AS tidak akan melemahkan kemajuan menuju kesepakatan baru pembebasan sandera Israel-Hamas.
Berbicara di lembaga pemikir Dewan Atlantik di Washington, perdana menteri Qatar mengatakan bahwa pembalasan AS "pasti akan berdampak pada keamanan regional.
Baca: Hamas Disebut Tolak Tawaran Kesepakatan Sandera Baru, Hanya Terima Penarikan IDF secara Penuh
Ia pun berharap semua hal dapat diatasi dengan tepat.
Ini adalah serangan mematikan pertama terhadap pasukan AS sejak perang Israel-Hamas meletus pada bulan Oktober, dan menandai peningkatan besar ketegangan yang melanda Timur Tengah.
Menteri Pertahanan AS, Lloyd Austin, mengatakan AS akan mengambil “semua tindakan yang diperlukan” untuk mempertahankan pasukannya.
Juru bicara dewan keamanan nasional Gedung Putih, John Kirby, mengatakan AS akan “merespons dengan tepat” tetapi Washington tidak melakukan konfrontasi langsung dengan Iran.
Baca: Warga Israel Lebih Percaya Hizbullah daripada Netanyahu, & Perang Hizbullah-Israel di Depan Mata
Presiden AS Joe Biden bertemu dengan anggota tim keamanan nasionalnya pada hari Senin (29/1/2024) untuk membahas serangan terhadap anggota militer AS di sebuah pos militer di Yordania.
Sementara itu Pentagon mengatakan pada Selasa (30/1/2024) mereka tidak percaya bahwa Iran ingin berperang dengan Amerika Serikat.
Pentagon menegaskan bahwa Washington juga tidak menginginkan perang.
Senada dengan pernyataan Gedung Putih sebelumnya, pernyataan Pentagon muncul sehari setelah kelompok yang didukung Iran membunuh tiga tentara AS dan melukai puluhan lainnya di Yordania.
Juru bicara Pentagon, Sabrina Singh, menyalahkan Iran karena membiarkan kelompok-kelompok menyerang AS dan mengatakan serangan terbaru ini membawa “jejak kaki” Kataib Hezbollah yang didukung Iran. (*)
Artikel ini telah tayang di Reuters dengan judul Qatar hopes US retaliation will not undercut Israel-Hamas hostage talks
Host: Saradita
VP: Indra
# Qatar # Serangan Balik # perundingan # Israel-Hamas
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.