Hubungan AS-Israel Memanas, Netanyahu Tak Gubris Seruan Amerika untuk Kurangi Serangan di Jalur Gaza

Editor: Sigit Ariyanto

Reporter: Ninaagustina

Video Production: Ika Vidya Lestari

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Download aplikasi berita TribunX di Play Store atau App Store untuk dapatkan pengalaman baru

TRIBUN-VIDEO.COM - Pada Kamis (18/1/2024), Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu menolak seruan Amerika Serikat (AS) untuk mengurangi serangan militer di Jalur Gaza.

Diberitakan sebelumnya, AS juga menyerukan agar Israel mengambil langkah-langkah menuju pembentukan negara Palestina setelah perang.

Penolakan dari PM Israel langsung mendapat kecaman dari Gedung Putih.

Dikutip dari AP News pada Jumat (19/1/2024), ketegangan ini mencerminkan perpecahan besar antara kedua sekutu mengenai cakupan perang Israel dan rencana Israel untuk masa depan wilayah yang terkepung.

"Kami jelas melihatnya secara berbeda," kata juru bicara keamanan nasional Gedung Putih John Kirby.

PM Netanyahu berbicara hanya sehari setelah Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan Israel tidak akan pernah memiliki keamanan sejati tanpa jalan menuju kemerdekaan Palestina.

Adapun, pada awal pekan ini, AS juga mengumumkan bahwa ini adalah waktu yang tepat bagi Israel untuk mengurangi intensitas serangan militernya di Gaza.

Dalam konferensi pers yang disiarkan secara nasional, Netanyahu memberikan nada menantang.

Berulang kali mengatakan bahwa Israel tidak akan menghentikan serangannya sampai mereka menyadari tujuannya untuk menghancurkan kelompok Hamas di Gaza dan memulangkan semua sandera tersisa yang ditahan oleh Hamas.

Ia menolak klaim yang dilontarkan para kritikus Israel bahwa tujuan-tujuan tersebut tidak dapat dicapai, dan berjanji untuk terus melakukannya selama berbulan-bulan.

"Kami tidak akan puas dengan kemenangan mutlak," kata Netanyahu.

Diketahui, perang Israel-Hamas berkecamuk setelah serangan lintas batas yang belum pernah terjadi sebelumnya oleh Hamas pada (7/10/2023) yang menewaskan 1.200 orang dan menyandera sekitar 250 lainnya.

Sekitar 130 sandera, diyakini oleh Israel masih berada dalam tahanan Hamas.

Perang ini telah memicu ketegangan di seluruh kawasan, dan mengancam akan memicu konflik lainnya.

Yang mana, serangan Israel, salah satu kampanye militer paling mematikan dan paling merusak dalam sejarah baru-baru ini telah menewaskan hampir 25.000 warga Palestina, menurut otoritas kesehatan Gaza.

Bahkan menyebabkan kehancuran yang luas dan membuat lebih dari 80 persen dari 2,3 juta penduduk wilayah tersebut mengungsi dari rumah mereka.

Perang menyebabkan kerugian yang sangat besar dan sebabkan meningkatnya seruan dari komunitas internasional untuk menghentikan serangan tersebut.

Setelah awalnya memberikan dukungan penuh kepada Israel pada hari-hari awal perang, Amerika Serikat, sekutu terdekat Israel, mulai menyatakan keraguannya dan mendesak Netanyahu untuk mengutarakan visinya mengenai Gaza pascaperang.

(Tribun-Video.com/TribunJateng.com)

Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul PM Israel Tak Gubris Seruan Amerika untuk Kurangi Serangan di Jalur Gaza

Host: Nina Agustina
VP: Ika Vidya

Sumber: Tribunnews.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda