TRIBUN-VIDEO.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) buka suara soal kontroversi pertemuan empat mata dengan calon presiden (capres) nomor urut 2, Prabowo Subianto, Jumat (5/1/2024) lalu.
Selain bertemu Prabowo, Jokowi juga sempat bertemu dengan sejumlah petinggi partai koalisi pendukung Prabowo-Gibran Rakabuming Raka secara berututan.
Buntut pertemuan tersebut, sejumlah pihak mempertanyakan netralitas Jokowi.
Menurut Jokowi, pertemuannya dengan Prabowo dan Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto serta Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan dilakukan saat libur kerja.
Baca: Kinerja Menteri Pertahanan Dinilai 11 dari 100 oleh Anies Baswedan, Begini Respons Prabowo
"Makan malam, makan siang, makan pagi, sarapan, wong ketemu malam hari, hari libur juga dan makan juga," ucap Jokowi, ditemui di Gerbang Tol Limo Utama, Kota Depok, Jawa Barat, Senin (8/1/2024).
Jokowi lantas membocorkan isi pembicaraannya dengan Prabowo, Airlangga, hingga Zulkifli Hasan.
Ia tak menampik adanya pembasan tentang Pilpres 2024 dalam pertemuan-pertemuan tersebut.
"Bahas pemerintahan ada, bahas Pilpres juga ada," imbuh Jokowi.
Dalam kesempatan itu, Jokowi sekaligus menjawab kritikan yang dilayangkan capres nomor urut 1, Anies Baswedan, dalam debat capres yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU), Minggu (7/1/2023) malam.
Sebelumnya, Anies sempat membandingkan kenaikan gaji TNI/Polri di era Jokowi dengan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Menurut eks Gubernur DKI Jakarta itu, kenaikan gaji TNI-Polri di era Jokowi hanya sebanyak 4 kali.
Baca: Anies Ucap Wow ketika Diminta Belajar Ekonomi, saat Prabowo Jelaskan tentang Utang Indonesia
Sedangkan di era SBY, kenaikan gaji TNI-Polri mencapai 9 kali.
Terkait hal itu, Jokowi memastikan kenaikan gaji aparat TNI-Polri di era pemerintahannya sudah disesuaikan dengan kondisi ekonomi saat ini.
"Ya situasi fiskal kita, situasi ekonomi kan berbeda-beda," papar Jokowi.
"Kita memutuskan menaikkan atau tidak menaikkan semuanya pasti melalui pertimbangan yang matang. Kalau fiskal kita dalam posisi tertekan oleh eksternal, misalnya kemarin oleh Covid, perang dagang dan geopolitik yang tidak memungkinkan ya tidak mungkin kita lakukan."
"Semua dengan pertimbangan-pertimbangan dan kalkulasi yang matang," tukas Jokowi.
Gerindra Klaim Jokowi Mantap Dukung Prabowo
Di sisi lain, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gerindra, Ahmad Muzani memastikan dukungan Jokowi untuk Prabowo-Gibran di Pilpres 2024.
Pada acara konsolidasi kader Partai Gerindra daerah pemilih (dapil), Muzani menyebut pertemuan Jokowi dan Prabowo menjadi sinyal dukungan di Pilpres 2024.
"Semalam Pak Prabowo makan malam dengan Pak Jokowi. Kalau kemudian Pak Jokowi makan bareng dengan Pak Prabowo lantas itu ditafsirkan sebagai dukungan sah sah saja," ucap Muzani, Sabtu (6/1/2024).
"Tapi lebih dari itu, Pak Jokowi berharap kepemimpinannya bisa dilanjutkan oleh Pak Prabowo. Bahwa Presiden Jokowi ingin Pak Prabowo melanjutkan apa yang sudah dibangun oleh beliau selama 10 tahun ini."
Selain itu, Muzani mengatakan program-progam yang diusung Prabowo-Gibran di Pilpres 2024 bertujuan untuk memakmurkan rakyat kecil.
Hal itulah, kata Muzani, yang semakin memperkuat dukungan Jokowi pada Prabowo-Gibran.
"Kenapa kemudian ini dianggap sebagai dukungan dari Pak Jokowi kepada Pak Prabowo? Karena program-program Pak Prabowo adalah program-program yang menyelamatkan rakyat kecil, memperkuat pengentasan kemiskinan, dan menolong orang-orang miskin. Jadi dukungan dan support dari Pak Jokowi itu mantep, madep, karep untuk Pak Prabowo," jelasnya.
Muzani menjelaskan, ada beberapa program yang akan dilanjutkan Prabowo, di antaranya BLT, PKH, Dana Desa, Dana BOS, dan BPJS.
Sedangkan program unggulan yang bermanfaat untuk rakyat akan direalisasikan yakni makan siang dan susu gratis, dana abadi pesantren, dan pupuk subsidi untuk petani.
(Tribunnews.com/Jayanti Tri Utami/Chaerul Umam)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Klarifikasi Jokowi soal Makan Malam Bareng Prabowo: Kan Ketemunya Malam Hari, Libur juga
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.