TRIBUN-VIDEO.COM- Presiden AS, Joe Biden dan pemerintahannya menyatakan tak akan memaksakan persyaratan pada pasukan tentara Israel dalam upaya menyerang Jalur Gaza.
Hal itu disampaikan oleh Koordinator Komunikasi Strategis Dewan Keamanan Nasional John Kirby.
John Kirby menyatakan hal itu menyusul para pejabat AS menyerukan sekutu mereka untuk beralih ke fase perang yang sedang berlangsung dengan intensitas lebih rendah di Jalur Gaza yang dipimpin Hamas.
"Kami tidak mendikte persyaratan kepada Israel," Koordinator Komunikasi Strategis Dewan Keamanan Nasional John Kirby mengatakan kepada wartawan saat konferensi pers hari Jumat.
Komentar tersebut muncul sehari setelah penasihat keamanan nasional Gedung Putih Jake Sullivan bertemu dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Jumat (15/12).
Terkini Joh Kirby menyatakan, pejabat AS telah berkomunikasi dengan para pejabat Israel terkait transisi dari operasi militer berintensitas tinggi ke apa yang kami anggap sebagai operasi militer dengan intensitas lebih rendah.
"tentang apa yang mereka pikirkan dalam kaitannya dengan transisi dari operasi militer berintensitas tinggi ke apa yang kami anggap sebagai operasi militer dengan intensitas lebih rendah."
Sebagai informasi, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mempunyai tujuan di Gaza untuk menghancurkan Hamas.
Baca: PBB Kembali Peringatkan Situasi Krisis di Jalur Gaza, Separuh Penduduk Kelaparan: Memprihatinkan
Selain itu, sat ini IDF tengah bersiap untuk menyelamatkan sandera yang ditangkap oleh gerakan bersenjata Palestina setelah mereka melakukan aksi yang belum pernah terjadi sebelumnya, Sabtu (7/10/2023).
Diketahui, perang yang terjadi di Gaza sejauh ini menjadi perang paling mematikan dalam konflik Israel-Palestina yang telah berlangsung selama beberapa dekade.
Para pejabat Israel memperkirakan sekitar 1.200 warga Israel, sebagian besar warga sipil, tewas dalam tahap awal serangan yang dipimpin oleh Hamas dan faksi Palestina lainnya.
Para pejabat di Gaza menyebutkan jumlah korban tewas warga Palestina lebih dari 18.400 orang.
Mayoritas korban tewas tersebut perempuan dan anak-anak.
Sementara itu, serangan awal Oktober yang dilakukan Hamas telah menewaskan 1.200 warga Israel dan asing.
Selain itu, Hamas juga menyandera lebih dari 200 orang.
Dilaporkan dari 200 orang lebih, sekira 139 tawanan masih disandera Hamas di Gaza.
Israel dikabarkan akan terus menyerang Hamas dengan bantuan sekutunya, AS.
Bantuan tersebut berupa amunisi, peralatan militer untuk melancarkan serangan ke Hamas.
(Tribun-Video.com/newsweek.com)
Artikel ini telah tayang di newsweek.com dengan judul "Biden Tidak 'Mendikte Persyaratan' kepada Netanyahu tentang Perang Gaza, kata Gedung Putih"
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.