TRIBUN-VIDEO.COM - Pada Minggu (10/12/2023), Kekerasan meningkat di perbatasan Lebanon dengan Israel ketika Hizbullah meluncurkan drone peledak dan rudal kuat ke posisi Israel.
Sementara, serangan udara Israel berhasil mengguncang beberapa kota dan desa di Lebanon selatan.
Dilansir dari media Reuters pada Senin (11/12), Israel dan Hizbullah yang didukung Iran telah saling baku tembak sejak perang di Gaza meletus dua bulan lalu.
Hal itu merupakan permusuhan terburuk mereka sejak konflik terakhir pada tahun 2006.
Adapun, kekerasan sebagian besar telah terjadi di wilayah perbatasan.
Baca: Tank-tank Israel Berhasil Mencapai Jantung Kota Khan Younis dalam Pertempuran Baru di Gaza Selatan
Seorang pejabat setempat bernama Ali Hijazi mengatakan bahwa serangan udara Israel di kota Aitaroun telah menghancurkan lima rumah dan merusak lebih banyak lainnya.
Kepada Reuters, ia mengatakan bahwa tiga perempuan dan dua laki-laki terluka dalam serangan tersebut.
“Intervensi ilahi mencegah siapa pun menjadi martir. Tiga perempuan dan dua laki-laki terluka,” katanya kepada Reuters.
Terkait pernyataan itu, tentara Israel enggan segera menanggapi permintaan untuk berkomentar.
Sementara itu, Politisi senior Hizbullah, Hassan Fadlallah dalam sebuah pernyataan kepada Reuters mengatakan bahwa serangan udara Israel adalah eskalasi baru yang ditanggapi oleh kelompok tersebut dengan jenis serangan baru.
Baik itu dalam bentuk senjata (yang digunakan) atau lokasi yang ditargetkan oleh Israel.
Baca: Korban Tewas di Gaza Capai 17.700 Orang, PM Israel Benjamin Netanyahu Sebut Ini Perang yang Adil
Sebagai informasi, Tentara Israel sebelumnya mengatakan target udara yang mencurigakan telah menyeberang dari Lebanon dan dua di antaranya berhasil dicegat.
Adapun, dua tentara Israel terluka cukup parah dan sejumlah lainnya luka ringan akibat pecahan peluru dan menghirup asap.
Dikabarkan pula, jet tempur Israel melakukan serangkaian serangan besar-besaran terhadap sasaran teror Hizbullah di wilayah Lebanon.
Sirene juga terdengar di Israel di beberapa lokasi di perbatasan.
Sementara itu, di Beirut, warga melihat dua pesawat tempur melesat melintasi langit biru yang cerah, meninggalkan jejak asap di belakangnya.
Pernyataan Hizbullah mengatakan, serangannya bertujuan untuk mendukung warga Palestina di Jalur Gaza.
Sementara, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu telah memperingatkan bahwa Beirut akan berubah menjadi 'hancur' seperti Gaza jika Hizbullah memulai perang habis-habisan.
Baca: Tentara Israel Renggut Kamp Pengungsian, Warga Gaza Selatan yang Terlantar Padati Rafah
Adapun, UNIFIL, pasukan penjaga perdamaian PBB di Lebanon selatan, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa potensi kesalahan perhitungan yang dapat memicu konflik yang lebih luas semakin meningkat.
Dalam salah satu dari beberapa serangan yang diumumkan oleh Hizbullah pada Minggu (10/12), kelompok tersebut mengatakan mereka telah meluncurkan drone peledak ke posisi komando Israel di dekat Ya'ara.
Di lain waktu, Hizbullah mengatakan mereka telah menembakkan rudal Burkan, yang membawa ratusan kilogram bahan peledak.
Serangan udara Israel juga dilaporkan terjadi di pinggiran desa Yaroun di Lebanon, tidak jauh dari lokasi posisi Israel lainnya yang menurut Hizbullah menjadi sasarannya pada Minggu (10/12).
Menurut seorang pendeta di Rmeich bernama Toni Elias kepada Reuters melalui telepon, serangan udara tersebut memecahkan jendela rumah, toko dan sekolah di desa terdekat Rmeich.
(Tribun-Video.com/reuters.com)
Artikel ini telah tayang di reuters.com dengan judul Violence escalates between Israel, Lebanon's Hezbollah,
Host: Nina Agustina
VP: Rania A.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.