TRIBUN-VIDEO.COM - Israel dan Hamas telah menyetujui perpanjangan gencatan senjata selama dua hari.
Ini berarti jeda kemanusiaan di Gaza akan berlangsung hingga Rabu (30/11/2023).
Qatar sebagai madiator mengumumkan, keputusan ini sebagai bagian dari mediasi yang berlangsung dari berbagai pihak.
Qatar, Amerika Serikat dan Mesir terlibat dalam negosiasi intensif untuk membangun dan memperpanjang gencatan senjata di Gaza.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Qatar Majed Al-Ansari mengatakan pada Senin malam bahwa kedua pihak telah mencapai kesepakatan untuk memperpanjang jeda selama dua hari tambahan.
Gencatan senjata diperpanjang “untuk memberikan bantuan tambahan ke Jalur Gaza, dan membebaskan sebanyak mungkin sandera dan tahanan,”.
Baca: Penampakan 11 Sandera Kewarganegaraan Ganda yang Dibebaskan Hamas Gelombang 4, Tak Ada Warga Israel
Baca: Marak Boikot Produk-produk Pro-Israel, Mendag Zulhas: Pemerintah Tidak Memboikot Produk Manapun
Seorang pejabat Gedung Putih mengkonfirmasi perjanjian tersebut.
Namun Israel belum secara resmi mengkonfirmasi perpanjangan gencatan senjata di Gaza.
Nantinya akan ada 20 orang Israel yang disandera Hamas yang akan dibebaskan selama perpanjangan gencatan senjata.
Pada kesepakatan gencatan senjata awal, total 50 tawanan sipil, semuanya perempuan dan anak-anak, diperkirakan akan dibebaskan oleh Hamas.
Sebagai imbalannya, 150 tahanan Palestina yang ditahan oleh Israel akan dibebaskan dan lebih banyak bantuan kemanusiaan diizinkan masuk ke Gaza.
Penghentian pertempuran juga memungkinkan peningkatan pengiriman bantuan ke Jalur Gaza.
Di mana serangan dan pengepungan Israel yang tiada henti terhadap wilayah tersebut telah menciptakan krisis kemanusiaan yang mengerikan.(*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Update Gencatan Senjata Israel-Hamas Hari Keempat: 11 Sandera Ditukar 33 Tahanan Palestina
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.