NasDem Tak Mau Ikut 'Ajakan' PDIP soal Lawan Tekanan Kekuasaan, Dinilai Tunjukkan Konsistensi

Editor: Sigit Ariyanto

Reporter: Mei Sada Sirait

Video Production: Abdul Salim Maula Safari Thoyyib

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TRIBUN-VIDEO.COM - Pakar Politik Universitas Al Azhar Indonesia Ujang Komarudin menganalisis sikap NasDem yang menolak bekerja sama dengan PDIP terkait adanya tekanan dari penguasa jelang Pilpres 2024.

Adapun mulanya hal itu dari Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto yang mengungkapkan pihaknya mendapatkan tekanan kekuasaan.

Dia juga mengaku berkomunikasi dengan Tim Anies-Muhaimin (AMIN) untuk meluruskan demokrasi.

Namun, Wakil Ketua Umum Partai NasDem Ahmad Ali membantah Hasto.

Ali meminta agar tak melibatkan AMIN dalam konteks ‘tekanan kekuasaan’ yang dirasakan TPN Ganjar-Mahfud.

Menurut Ujang, sikap NasDem tersebut bukti konsistensi sikap sebuah Partai.

“Saya melihat ini poin plusnya NasDem, ada konsistensi dukungan kepada Jokowi. Artinya walaupun NasDem punya capres sendiri berbeda jalan dengan Jokowi, tetapi NasDem konsisten ada di pemerintahan, ada bersama Jokowi. Itu yang kita lihat dari NasDem. Walaupun Jokowi atau pemerintah melihat NasDem berbeda, tetapi itulah konsistensi mengawal Jokowi sampai akhir,” kata Ujang kepada wartawan, Selasa (21/11/2023).

Ujang melihat pernyataan Ahmad Ali dan Anies secara politik sudah tepat.

Menurut Ujang, PDIP kini sedang mencari kawan, untuk mengkritisi Jokowi atau yang lebih ekstrem melawan Jokowi.

Hal ini terjadi sejak pencawapresan Gibran.

“Ya apa yang disampaikan oleh Ahmad Ali, oleh Anies, itu sudah benar tidak mau mengurusi hal-hal seperti itu, walaupun sudah ada tekanan sejak lama,” terang Direktur Eksekutif Indonesia Political Review ini.

Senada, Analis politik Silvanus Alvin berpandangan, jika PDIP secara terbuka menunjukkan sikap "fight back" terhadap Jokowi atau presiden saat ini, maka publik dapat menangkap kesan bahwa PDIP menunjukkan inkonsistensi.

Partai penguasa tapi tidak mendukung pemerintahan.

Artinya, hal ini dapat menimbulkan kebingungan di kalangan masyarakat dan pada akhirnya memang bisa berdampak dalam memengaruhi persepsi publik terhadap partai tersebut.

Sebaliknya, polemik tekanan kekuasaan itu akan mempengaruhi secara positif persepsi publik pada NasDem, Dosen Universitas Multimedia Nusantara ini melihat NasDem bersama pasangan AMIN hanya mau fokus dengan strategi komunikasinya.

“Ini baik bagi NasDem, karena mereka tahu fokusnya di mana yang harus mereka berikan, soal ada 'tekanan-tekanan' pernah disinggung oleh Anies dalam forum publik, tapi tidak mereka jadikan narasi itu sebagai fokus utama,” kata Alvin.

Seperti diketahui, Wakil Ketua Umum Partai NasDem, Ahmad Ali merespons pernyataan Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto terkait rencana kubu Ganjar-Mahfud yang ingin membangun komunikasi dengan kubu Anies-Muhaimin dalam rangka melawan tekanan penguasa.

Ahmad Ali pun heran dengan rencana tersebut, mengingat posisi Hasto yang merupakan bagian dari partai penguasa.(*)

Host : Mei Sada Sirait
Video Editor : Salim Maula

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Tak Mau Ikut PDIP soal Ajakan Lawan Tekanan Kekuasaan, NasDem Dinilai Tunjukkan Konsistensi

Sumber: Tribunnews.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda