TRIBUN-VIDEO.COM - Militer Israel mengaku bertanggung jawab atas serangan terhadap ambulans di luar Rumah Sakit Al-Shifa di Gaza City, Jumat (3/11) waktu setempat.
Menurut laporan, serangan itu membunuh belasan dan melukai puluhan orang.
Pada Sabtu (4/11) waktu Indonesia, sejumlah video di lokasi kejadian menunjukkan orang-orang berlumuran darah dan berserakan di tanah sekitar ambulans yang ringsek.
Menurut otoritas kesehatan Hamas, setidaknya ada 15 orang tewas dan 50 orang lainnya terluka.
Dalam pernyataan, Israel mengklaim menargetkan ambulans tersebut karena digunakan oleh Hamas.
"Sebuah pesawat IDF [Israel Defense Forces] menyerang sebuah ambulans yang teridentifikasi digunakan oleh sel Hamas di dekat posisi mereka di zona pertempuran," kata pernyataan IDF.
"Sejumlah anggota Hamas tewas dalam serangan tersebut. Kami memiliki informasi yang menunjukkan bahwa metode operasi Hamas adalah dengan mentransfer anggota teror dan senjata dengan ambulans," klaim IDF.
Namun seorang juru bicara Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza menyebut pada Jumat (3/11) waktu setempat, ambulans tersebut merupakan bagian dari konvoi medis yang berasal dari rumah sakit.
Rombongan itu melakukan perjalanan ke perbatasan Rafah dan mereka sudah memberi tahu Komite Palang Merah Internasional (ICRC) terkait agenda tersebut.
Pihak ICRC pun mengonfirmasi bahwa mereka mengetahui jadwal konvoi kendaraan yang membawa banyak pasien dari utara Gaza ke selatan.
Baca: 3 Relawan Indonesia Pilih Bertahan di Gaza, Jadi Relawan di Rumah Sakit Indonesia: Kami Mohon Doa
Namun mereka menyebut bukanlah bagian dari kegiatan itu, meski mengakui menerima permintaan dari Menteri Kesehatan Gaza untuk menemani konvoi tersebut.
Serangan itu memperpanjang dampak agresi Israel ke Gaza selama beberapa hari terakhir.
Membuat wilayah sempit dan akses terbatas Palestina itu terus menelan korban jiwa.
Kondisi di Gaza juga makin mengkhawatirkan lantaran serangan Israel menyasar ke kamp-kamp pengungsian, rumah sakit, dan memblokade suplai bahan bakar yang membuat masyarakat Jalur Gaza tak memiliki listrik.
Dampak dari blokade Israel terhadap Gaza itu adalah nasib rumah sakit yang menampung warga korban perang, seperti di Rumah Sakit Indonesia (RSI) di Gaza .
Rumah Sakit Indonesia (RSI) di Jalur Gaza dalam kondisi kritis lantaran harus bertahan dengan mengandalkan satu generator pembangkit listrik, sementara jumlah pasien terus datang membeludak.
Relawan organisasi kemanusiaan MER-C, Fikri Rofiul Haq, mengatakan saat ini pemakaian listrik di ruangan-ruangan pasien harus dikurangi demi menghemat bahan bakar.
(Tribun-Video.com/ Aljazeera.com)
Artikel ini telah tayang di Aljazeera.comdengan judul Israel-Hamas war updates: Another Gaza school hit by heavy Israel i bombing
#elshifa #alshifa #hamasvsisrael #gaza #gazaunderattack #palestina #palestine #israel #israelpalestine #israelpalestineconflict #israelpalestine #israelpalestina
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.