TRIBUN-VIDEO.COM - Puluhan warga menggelar ritual dan doa bersama di sekitar Patung Jokowi di Nusa Tenggara Timur (NTT).
Mereka berdoa agar hal baik yang sudah dilakukan presiden tidak rusak di akhir masa jabatan.
Selain itu, warga juga menolak putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming Raka menjadi cawapres.
Baca: Ramalan Bahlil soal Gibran Jadi Cawapres Terbukti, Sempat Ingatkan Erick Thohir dan Puan Hati-hati
Ritual dan doa bersama diikuti oleh warga Desa Sunu, Kecamatan Amanatun Selatan, Sabtu (21/10).
Tokoh Adat Sunu, Nithanel Benu mengatakan, pihaknya melihat adanya potensi reputasi Presiden Jokowi dirusak.
Hal ini terkait isu Gibran menjadi bakal cawapres Prabowo Subianto.
Benu menyebut, Jokowi adalah orang baik, sehingga jangan dirusak dengan mendorong pencalonan anaknya menjadi wakil presiden.
"Kami mencintai Gibran, tetapi kami tidak setuju bila Gibran segera disandingkan menjadi cawapres," kata Benu, dikutip dari TribunFlores, Minggu (22/10).
Baca: Sudah Urus SKCK, Erick Thohir Tak Hadir saat Prabowo Umumkan Gibran Cawapres, Menteri BUMN di Mana?
Senada, Kepala Desa Sunu, Yakob Kase mengatakan bahwa Gibran adalah masa depan bangsa.
Namun, pencalonan Gibran sebaiknya jangan dipaksakan sekarang.
"Belum waktunya bagi Gibran untuk maju sebagai calon wakil presiden," ungkap Yakob.
Adapun nama Gibran telah resmi dideklarasikan sebagai bakal cawapres pendamping Prabowo.
Baca: Sudah Urus SKCK, Erick Thohir Tak Hadir saat Prabowo Umumkan Gibran Cawapres, Menteri BUMN di Mana?
Hal itu disampaikan langsung oleh Prabowo di kediamannya di Jakarta, Minggu (22/10) malam. (Tribun-Video.com)
Baca juga berita terkait di sini
Artikel ini telah tayang di Tribunflores.com dengan judul Warga Desa Sunu TTS Gelar Ritual Adat di Patung Jokowi, Singgung Cawapres Gibran
# TRIBUNNEWS UPDATE # cawapres # NTT # ritual # Gibran # Jokowi
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.