Nyali Israel Ciut Berhadapan dengan Hizbullah, Jadi Penyebab Batalnya Invasi Darat ke Jalur Gaza

Editor: Unzila AlifitriNabila

Video Production: Rania Amalia Achsanty

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TRIBUN-VIDEO.COM - Faktor di balik penundaan invasi dara Israel ke Gaza yakni karena kekhawatiran bahwa Hizbullah sedang menunggu saat itu untuk membuka front pertempuran penuh dengan Israeli Occupation Forces (IOF) di utara.

Menurut laporan The Jerusalem Post menyatakan, penundaan tersebut adalah untuk memeriksa kembali masalah-masalah mengenai niat Hizbullah.

Selain itu juga untuk mengisi kembali dan memperkuat IOF di wilayah utara jika ada upaya yang mendesak.

Serangan darat Israel yang semula dijadwalkan pada akhir pekan, kemudian ditunda selama beberapa hari karena kondisi cuaca buruk.

Hal ini disebut akan mempersulit tugas pilot Israel dan operator drone untuk memberikan dukungan udara kepada pasukan darat.

Hal itu diketahui The New York Times dari mengutip dari laporan tiga pejabat senipr Israel.

Militer Israel sedang membuat persiapan untuk invasi mendatang ke jalur Gaza.

Baca: Kecanggihan Senjata Buatan Dalam Negeri Gaza Palestina Diklaim Bisa Hancurkan Militer Israel

Hal ini juga diakui oleh IOF dan di tingkat politik bahwa pasukan Israel belum pernah menghadapi hal seperti ini sebelumnya.

Sehingga jika terburu-buru melakukan invasi tanpa persiapan untuk membalas dendam, bisa menimbulkan kesalahan yang fatal.

Berdasarkan analisis JP, faktor-faktor lain termasuk tekanan AS untuk mencegah jatuhnya korban sipil, kekhawatiran tentang sandera Israel di Gaza, tanggapan global, dan memberikan lebih banyak waktu bagi warga Palestina untuk mengungsi.

Analisis tersebut mengonfirmasi dari berbagai sumber bahwa belum diputuskan apa yang akan terjadi setelah IOF diduga memulai invasi darat.

Dalam sebuah laporan yang ditulis oleh analis politik Sherit Avitan Cohen pada hari Minggu, kepemimpinan Israel tampak terbagi mengenai tujuan utama di balik potensi invasi darat.

Wawasan Cohen menjelaskan perdebatan internal yang semakin menonjol dalam beberapa hari terakhir.

Cohen menyoroti perbedaan sikap yang diambil oleh berbagai faksi dalam pemerintahan Israel.

Di satu sisi, kabinet berpendapat bahwa tujuan utama invasi darat adalah untuk melemahkan Hamas, dengan menargetkan kemampuan dan pengaruh militernya.

Namun, pasukan pendudukan Israel dan juru bicara mereka mempunyai pandangan berbeda.

Mereka mengartikulasikan tujuan yang lebih ringkas dan agresif: kekalahan Hamas dan pemusnahan semua individu yang terlibat dalam Operasi Banjir Al-Aqsa.

Baca: Pesan Netanyahu untuk Putin: Israel Tak akan Hentikan Perang sampai Hamas Benar-benar Hancur

Selain itu, laporan baru-baru ini oleh Bloomberg menunjukkan bahwa pemerintahan Biden khawatir bahwa Israel terlalu terpaku pada invasi Gaza dan tidak memiliki rencana kuat yang dapat memberikan solusi berkelanjutan.

Meskipun AS telah menjanjikan dukungan tanpa syarat kepada Israel dalam agresinya terhadap Gaza.

Namun mereka khawatir akan kemungkinan dampak dari invasi darat tersebut.

Laporan tersebut menjelaskan, dengan menyebutkan serangkaian kekhawatiran:

- Konflik tersebut dapat berkembang menjadi perang regional yang akan melibatkan pihak lain, seperti Perlawanan Islam Lebanon – Hizbullah

- Korban kemanusiaan yang menimpa warga sipil Palestina dapat membuat Israel dan AS semakin meningkatkan tekanan internasional

- Memburuknya perjuangan dan meningkatnya korban di pihak Palestina dapat membahayakan kesepakatan normalisasi dengan pemerintah Arab

- Nasib para tawanan, yang tampaknya telah diputuskan oleh Israel untuk dikorbankan sebagai kerusakan tambahan dalam perangnya melawan Gaza

- Israel tidak mempunyai rencana prospektif untuk Gaza selain tekad mereka untuk menghancurkan Hamas. (Tribun-Video.com/BBCNews)

Artike ini telah tayang di bbc dengan judul Israel-Gaza: Will other countries get dragged in? We answer your questions

# Hizbullah # Israel # Gaza

Sumber: Sumber Lain
   #Israel   #Gaza   #Hizbullah
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda